Pimpin Kebaktian Tutup Tahun di JBK-BB, Pdt. Yusuf Nakmofa: Hidup Ini Sementara, Selalu Memuliakan Tuhan

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Jemaat GMIT Bukit Kasih Baumata Barat (JBK-BB) di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, melangsungkan kebaktian tutup tahun Jumat (31/12) pagi, tepatnya pukul 08.00 Wita. Tahun ini, kebaktian akhir tahun sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi.

Jika sebelumnya kebaktian tutup tahun berlangsung pada sore hingga malam hari, kali ini Majelis JBK-BB memutuskan menggelar ibadah akhir tahun itu pada 31 Desember pagi hari.

Di penghujung tahun 2021 ini, kebaktian tutup tahun dipimpin Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa, S.Th. Dalam khotbahnya, Pdt. Yusuf menyebutkan bahwa pada kebaktian akhir tahun ini, Majelis Sinode GMIT menetapkan tema, “Tuhan Ada di Setiap Musim Kehidupan.”

Mendasari khotbahnya dari ayat firman Tuhan, Pengkhotbah 3:1-15, Pdt. Yusuf mengajak umat kristiani untuk selalu menyukuri setiap berkat dari Tuhan, menikmati hidup ini apa adanya serta tetap membangun relasi dengan sesama dan tetap memuliakan Tuhan.

“Ingat bahwa hidup kita manusia di dunia ini hanya bersifat sementara. Hidup ini ibarat uap, asap, atau angin. Begitu cepat berlalu. Karena itu, hidup ini harus selalu memuliakan Tuhan. Jangan sia-siakan hidup ini,” pesan Pdt. Yusuf Nakmofa.

Pdt. Yusuf juga meminta umat kristiani untuk mampu mengelola hidup ini apa adanya. Janganlah terlalu berlebihan, karena segala sesuatu itu sifatnya sementara dan fana di dunia. Sebagai umat ciptaan Tuhan, manusia harus selalu memperbarui hidupnya selama ada di dunia.

“Proses perubahan diri harus ada setiap saat. Bukan saat mau tutup tahun baru mau berubah. Berbuat sesuatu harus takut akan Tuhan,” kata Pdt. Yusuf.

BACA JUGA: Hujan Deras Mengguyur, Ibadah Malam Natal di JBK-BB Tetap Berlangsung Khidmat

Pdt. Yusuf juga mengingatkan umat Tuhan untuk tidak terlena dengan waktu yang sudah Tuhan anugerahkan kepada manusia. Sepanjang 356 hari di tahun 2021, tentu ada kebaikan dan ketidakbaikan yang dialami manusia. Tuhan tidak membuat kedua hal ini stagnan sepanjang tahun. Kalau kebaikan, sepanjang tahun selalu baik semua atau sebaliknya ketidakbaikan, lalu sepanjang tahun yang didapati hanya yang tidak baik saja.

“Ingat bahwa Tuhan datangkan kebaikan dan ketidakbaikan supaya terjadi keseimbangan dalam hidup. Karena itu, terkadang kita alami hal yang baik-baik saja, bahkan sebaliknya. Dua hal ini harus kita jalani dengan terus memperbarui diri kita. Bangun terus relasi dengan Tuhan,” ujar Pdt. Yusuf.

Oleh karena itu, lanjut Pdt. Yusuf, segala dosa-dosa yang terjadi sepanjang tahun 2021, baik yang terjadi dalam keluarga, sesama teman atau rekan kerja, kiranya diperbarui agar memasuki tahun baru 2022 dengan penuh suka cita dan kedamaian.

Diaken Yuniar Hutabarat (kanan) saat penyerahan Diakonia Pendidikan bagi anak berprestasi dan anak dari keluarga kurang mampu di JBK-BB, Jumat (30/12). (FOTO: Marthen Bana/TIMEX)

Diakonia Pendidikan

Sementara itu, usai kebaktian tutup tahun 2021, Majelis JBK-BB melalui UPP Pendidikan menyerahkan Diakonia Pendidikan bagi lebih kurang 50 orang anak dalam jemaat itu.

Penanggungjawab UPP Pendidikan JBK-BB, Abraham Nada Kihe mengatakan, tahun ini Majelis JBK-BB kembali mengalokasikan sejumlah anggaran untuk membantu pendidikan anak-anak berprestasi dan anak-anak dari keluarga kurang mampu dalam jemaat.

Abraham menyebutkan, dari hasil penyaringan terhadap usulan yang masuk, ditetapkan dua kategori penerima Diakonia Pendidikan. Yakni Diakonia Pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, dan Diakonia Pendidikan untuk anak-anak yang berprestasi di sekolahnya.

“Anak-anak yang dinilai berprestasi adalah mereka yang masuk peringkat 1-5 di sekolahnya atau melalui seleksi nilai rapot. Masing-masing kategori dialokasikan untuk 25 orang anak, sehingga totalnya ada 50 anak yang dapat Diakonia Pendidikan,” ungkap Abraham yang saat ini bersama anggota UPP Pendidikan, Yuniar Hutabarat. (aln)

  • Bagikan