KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Setyo Budiyanto resmi menjalani tugasnya sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mantan Direktur Penyidik KPK itu mengawali kegiatannya dengan menghadiri acara penyampaian Laporan Kesatuan dan Penandatanganan Memori Sertijab Kapolda NTT di aula Rupatama Lantai III Mapolda NTT, Kamis (30/12).
Pada kesempatan itu, Irjen Setyo menyampaikan kepada personilnya untuk meningkatkan pengamanan perayaan akhir tahun 2021 di NTT. Setyo menegaskan kepada personil agar tetap berkoordinasi dan membangun komunikasi guna menjaga Kamtibmas di wilayah NTT agar tetap berlangsung aman dan kondusif.
Kapolda Setyo mengingatkan jajarannya untuk memperhatikan hal-hal atau masalah kecil sekalipun. “Masalah penerapan protokol kesehatan juga mesti menjadi perhatian bersama karena akan berdampak buruk jika masyarakat lengah sebab kondisi pandemi Covid-19 ini belum berakhir,” tegasnya.
Irjen Setyo menyebutkan, hingga kemarin, data menunjukkan sudah 68 orang tertular varian baru Omicron. Kondisi ini merupakan salah satu hal yang perlu diantisipasi karena tidak menutup kemungkinan akan menyebar luas. “Tapi mudah-mudahan Omicron itu hanya sampai ke kota besar saja, tidak sampai ke NTT,” harap Irjen Setyo.
Kapolda juga berharap kepada para pejabat utama maupun para Kapolres jajaran agar selalu berkerja sama sehingga dirinya bisa mengetahui kondisi dan situasi wilayah hukum Polda NTT.
“Jadi kondisi-kondisi seperti itu tentunya memerlukan kerja sama, memerlukan koordinasi yang baik dalam tugasnya. Karena tanpa adanya informasi dan data, saya tidak akan bisa berbuat apa-apa. Saya tidak akan bisa menerapkan sebuah strategi,” ungkapnya.
Irjen Setyo mengungkapkan bahwa strategi itu penting. Tapi untuk segalanya, eksekusi inilah yang penting. “Bagaimana mengambil langkah kebijakan, pengambilan keputusan, melaksanakan eksekusi itu,” tuturnya.
Terkait pengamanan Nataru, Kapolda NTT meminta kepada jajaran agar segala ancaman yang terjadi di wilayahnya jangan disepelekan, meskipun masalah itu kecil.
“Saya minta para Kastwil agar segala potensi ataupun ancaman yang terjadi di wilayahnya masing-masing agar segera dituntaskan meskipun itu kecil. Jangan sepelekan hal yang kecil karena dari hal yang kecil kita biarkan akan menjadi sedang dan dari sedang bisa jadi besar. Dan saya juga minta setiap pekerjaan harus dievaluasi, karena kerja tanpa dilakukan evaluasi itu enggak akan kelihatan hasilnya,” pintanya.
Diakhir sambutannya, Irjen Setyo menyampaikan terima kasih kepada Irjen Pol Lotharia Latif atas kepempinannya selama 1,4 tahun menjadi Kapolda NTT. Ia berharap semoga Irjen Lotharia makin sukses di Polda Maluku.
“Hal-hal yang sudah berjalan dengan baik selama kepemimpinan Irjen Lotharia Latif, akan tetap saya teruskan, bahkan ditingkatkan. Saya yakin dan percaya sudah banyak yang jenderal lakukan selama menjabat sebagai Kapolda NTT, tetapi manakala masih ada hal-hal yang belum sesuai, maka perlu dilakukan evaluasi untuk mempercepat apa yang kita inginkan seiring dengan perkembangan dan harapan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam merayakan Natal 2021 dan Tahun Baru 2021 di masa pandemi Covid-19, Polda NTT beserta jajarannya didukung dengan instansi terkait dan mitra Kamtibmas lannya menyelenggarakan operasi kepolisian terpusat dengan sandi operasi “Lilin Ranakah 2021”.
Pelaksanaan operasi TMT 24 Desember 2021- 2 Januari 2022, sifat operasi terbuka dan bentuk operasi dalam rangka pemeliharaan kemananan untuk memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
“Tujuan operasi, terjaminnya keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam merayakan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 serta terhindar dari wabah Covid-19,” katanya.
Kombes Krina berharap terwujudnya situasi dan kondisi kamtibmas yang aman, kondusif, dan terkendali, tidak terjadi gelombang tiga penyebaran Covid-19.
“Kekjatan personel yang tegabung dalam pelaksanaan operasi sebanyak 1.308 personil dengan sasaran operasi meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata sebelum, pada saat, dan setelah perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2021,” ungkapnya.
Kombes Krina menyebutkan, jumlah gereja yang menjadi konsentrari pengamanan aparat sebanyak 3.552 gereja, jumlah pos pengamanan sebanyak 59, jumlah pos pelayanan sebanyak 37, dan pos terpadu sebanyak 19. (mg29)