RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Banari, Kabupaten Ngada, melakukan kaji banding dan sharing dengan Perusahan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Komodo, Kabupaten Manggarai, Kamis (30/12).
Kegiatan tersebut berlangsung di aula Kantor Perumda Air Minum Tirta Komodo, Ruteng, Kecamatan Langke Rembong. Rombongan PDAM Tirta Banari Ngada, dipimpin langsung Direkturnya, Sua Yoseph. Mereka diterima langsung Direktur Perumda Air Minum Tirta Komodo, Marselus Sudirman.
Rombongan PDAM Ngada ini diterima secara adat Manggarai, ditandai dengan pengalungan selendang khas Nuca Lale. Hadir dalam kegiatan itu, jajaran pegawai Perumda Air Minum Tirta Komodo.
“Agenda kunjungan ini berisi diskusi dan sharing terkait kendala dan kiat-kiat dalam memajukan BUMD Air Minum di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT),” demikian keterangan tertulis Humas Perumda Air Minum Tirta Komodo, yang diterima TIMEX, Jumat (31/12).
Rojer menyebutkan, dalam pertemuan itu, Direktur PDAM Tirta Banari Ngada berdialog dengan manajemen Perumda Air Minum Tirta Komodo mengenai kiat-kiat memajukan badan usaha milik daerah (BUMD) Air Minum agar dapat bersaing dengan BUMD Air Minum yang sudah maju di Indonesia. Hal-hal yang menjadi bahan pembicaraan dalam diskusi itu, diantaranya soal produk hukum turunan dari Perda Pembentukan Perumda, manajemen aset, dan Perda penyertaan modal.
Selain itu, lanjut Rojer, isu program hibah air minum perkotaan, aplikasi keuangan dan baca meter, metode penanganan kehilangan air, dan juga kiat-kiat untuk peningkatan efisiensi penagihan. Kata Rojer, dalam kesempatan itu Direktur PDAM Tirta Banari, Sua Yoseph, menjelaskan saat ini PDAM Tirta Banari sudah berubah bentuk menjadi Perumda.
Atas dasar itu, demikian, Rojer, pihak PDAM Tirta Banari memandang perlu melakukan kaji banding tentang progress PDAM di NTT yang sudah menjadi Perumda. Salah satu BUMD air minum yang menunjukan kemajuan, yakni Perumda Air Minum Tirta Komodo Kabupaten Manggarai.
BACA JUGA: Pemkab Sikka Terpikat Program Air Minum di Manggarai, Ini Alasanya
Dikatakan, dalam pertemuan level regional Perumda Air Minum Tirta Komodo menjadi BUMD air minum sering kali dijadikan contoh. Karena berhasil dalam beberapa kegiatan penting nasional, diantaranya program hibah air minum perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
“Sehingga sangat tepat PDAM Tirta Banari belajar dari Perumda Tirta Komodo Kabupaten Manggarai. Saat ini Tirta Banari memiliki 10.000 pelanggan dan melayani 9 IKK di Kabupaten Ngada,” ujar Rojer mengutip penjelasan Direktur PDAM Tirta Banari.
Rojer menyebutkan, kunjungan ini merupakan kegiatan kaji banding dan sharing susulan. Setelah pada Februari 2021 lalu, jajaran Pemerintah, Dewas dan pelaksana tugas Direktur PDAM Tirta Banari, melakukan kegiatan kaji banding pertama terkait pembentukan perusahaan umum daerah di Ruteng.
Sementara Direktur Perumda Air Minum Tirta Komodo, Marselus Sudirman, dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas kunjungan PDAM Tirta Banari Ngada. Kunjungan itu, lanjutnya, menandakan ada kepercayaan dari sejumalh PDAM tetangga bahwa Perumda Air Minum Tirta Komodo dapat menjadi tempat untuk belajar bersama.
“Kami sudah melayani 9 dari 12 Kecamatan di Kabupaten Manggarai. Tersisa tiga kecamatan yang masuk di rencana kerja tahun 2022. Saat ini untuk level NTT, Tirta Komodo memilik pelanggan terbanyak. Kemudian, hasil audit BPKP, perusahaan ini masuk kategori sehat dengan nilai 3,08,” papar Sudirman.
Untuk diketahui, jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Komodo sampai November 2021 sebanyak 31.392. Pelanggan terbanyak berada di Kota Ruteng sebanyak 15.488 sambungan rumah (SR). Sedangkan yang paling sedikit, IKK di Satar Mese Utara sebanyak 412 SR. Sejak tahun 2013, Perumda Air Minum Tirta Komodo konsisten melaksanakan program hibah air minum perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
“Total penambahan pelanggan dari Program Hibah Air Minum MBR sebanyak 14.518 SR dengan jangkauan 75 desa yang terlayani,” ujar Sudirman seraya membeberkan rincian capaian pelaksanaan pemasangan (SR) masyarakat berpenghasilan rendah per tahun.
Misalnya tahun 2013 terdapat 514 SR, tahun 2014 (461 SR), tahun 2015 (732 SR), dan tahun 2016 (1.379 SR). Lalu tahun 2017 meningkat menjadi 1.986 SR, tahun 2018 (2.703 SR), tahun 2019 (3.413 SR), tahun 2020 (3.330 SR), dan tahun 2021 sebanyak 1.895 SR. (*)
Penulis: Fansi Runggat