Kematian Sopir Pribadi Istri Bupati TTU Janggal, Ini Permintaan Keluarga ke RSUD Kefamenanu

  • Bagikan

KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kematian Petrus Berek, sopir pribadi dari Istri Bupati TTU, Elfi Ogom yang diduga meninggal karena dipagut ular berbisa di Km 10 Jurusan Atambua, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Jumat (17/12/2021) lalu, masih misterius.

Keluarga pun merasakan adanya kejanggalan bahkan menduga kematian Petrus bukan murni dipagut ular berbisa, melainkan ada penyebab lain sebagai pemicu. Dugaan keluarga korban tersebut benar adanya lantaran sampai saat ini, mereka belum mendapatkan hasil rekam medis dari RSUD Kefamenanu terkait penyebab kematian korban. Bahkan keluarga sudah berulang kali mendatangi RSUD Kefamenanu untuk meminta hasil rekam medis, namun belum juga diperoleh.

Ayah kandung korban, Blasius Berek kepada TIMEX, Selasa (4/1) mengatakan, bahwa kematian anaknya Petrus Berek sangat misterius. Apakah murni dipagut ular berbisa ataukah ada penyebab lain yang menjadi pemicu.

Dikatakan, keluarga korban telah berupaya mendatangi RSUD Kefamenanu untuk memastikan penyebab kematian korban dengan meminta hasil rekam medis, namun belum berhasil. Alhasil, dugaan keluarga akan penyebab lain yang menghilangkan nyawa korban menjadi lebih kuat.

“Kalau memang meninggal karena dipagut ular pasti bekas gigitan ular itu bengkak namun ini tidak bengkak tetapi hanya darah yang keluar hidung, telinga, mulut, dan anus,” ungkapnya.

Blasius menceritakan, sesuai kronologi, pada 17 Desember 2021 malam, korban keluar dari rumah tinggalnya hendak ke rumah jabatan untuk melayani antar jemput istri Bupati TTU, Elfi Ogom. Namun, keesokan malamnya, Sabtu (18/12) sekira pukul 23.00 Wita, keluarga korban dikagetkan dengan informasi dari kerabat korban bahwa Petrus sementara berada di RSUD Kefamenanu karena dipagut ular berbisa.

Mendapati informasi itu, keluarga korban langsung mendatangi RSUD Kefamenanu untuk melihat kondisi korban dan mendapati korban dalam kondisi sekarat dengan darah keluar dari bagian hidung, telinga, mulut, dan anus korban hingga korban meninggal dunia.

“Kalau memang anak kami meninggal karena dipagut ular berbisa, kami akan minta kepada pihak berwenang untuk dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban secara medis karena kami menduga ada kejanggalan-kejanggalan yang mencurigakan,” jelasnya. (mg26)

  • Bagikan

Exit mobile version