BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dalam lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada mengalami perubahan setelah Bupati Paru Andreas melantik dan mengambil sumpah 15 orang pejabat untuk duduk dalam jabatan Eselon II tersebut, Senin (3/1).
Proses pelantikan itu berlangsung di aula Setda Kabupaten Ngada. Dari 15 pejabat yang dilantik Bupati Paru Andreas itu, terdapat tiga orang pejabat yang mendapat promosi dari jabatan Eselon III-A ke Eselon II.
Berikut nama-nama 15 pejabat yang dilantik Bupati Ngada:
1. Siwe Djawa Selestinus sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Sebelumnya Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
2. Moi Nitu Anastasia Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik (Jabatan lama Kepala Dinas Infokom)
3. Emanuel Kora menjadi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup)
4. Paskalis Wale Bai sebagai Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Jabatan lama Kepala Dinas Pertanian)
5. Bernad Ferdinand D. Burah dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan menjadi Kepala Dinas Pertanian
6. Naru Maria Florida sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jabatan lama Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan)
7. Niko Nono Mawo sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Jabatan lama Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia)
8. Paulus Gono menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Jabatan lama Inspektur Inspektorat Daerah)
9. Kila Patrisius sebagai Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Jabatan lama Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan)
10. Martinus Metodius Reo Maghi menjadi Staf Ahli Bidang Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan (Jabatan lama Kepala Dinas Pariwisata)
11. Cornelius Tuba menjadi Inspektur Inspektorat Daerah (Jabatan lama Kepala Dinas Koperasi)
12. Agustinus Naru sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana (Jabatan lama Kepala Dinas Kesehatan)
13. Yohanes Yoseph Wou Dopo menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Jabatan lama Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga)
14. Primus Marianus Rea menjadi Sekretaris DPRD Ngada (Sebelumnya Sekretaris Dinas Perikanan)
15. Gerardus Reo menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Jabatan lama Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil).
Pada kesempatan yang sama juga dilantik dua orang dua orang pejabat dalam jabatan administrator, masing-masing Lourentina Teodeta Nau dari jabatan lama Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Pendapatan Kabupaten Ngada menjadi Inspektur Pembantu pada Inspektorat Kabupaten Ngada, dan Agustinus Yohanes Vianey Dhena yang sebelumnya adalah Perencana pada Dinas Perikanan Kabupaten Ngada, diangkat menjadi Inspektur Pembantu Wilayah Investigasi pada Inspektorat Kabupaten Ngada.
Bupati Paru Andreas dalam sambutannya mengatakan, tingkat kejenuhan pejabat ada batasnya dan ketika tingkat kejenuhan itu sudah mencapai puncak, maka pasti akan terjadi hal-hal yang menyimpang dari tujuan organisasi itu sendiri. Tentunya hal tersebut sudah dipikirkan para pengambil keputusan sehingga perlu dilakukan penyegaran.
Dalam penataan birokrasi di Kabupaten Ngada, selama kurun waktu 9 bulan memimpin daerah itu bersama Wakil Bupati, Raymundus Bena, banyak masukan juga penilaian positif dan negatif terhadap para pejabat.
Selama kurun waktu tersebut, bagi Bupati Andreas, merupakan waktu yang penuh tantangan. Karena itu, sebelum mengambil keputusan, ia bersama wakil bupati melakukan pertimbangan yang matang sehingga keputusan yang diambil tidak berpengaruh terhadap proses pembangunan di Ngada.
Bupati Andreas mengatakan, jabatan yang diberikan merupakan amanah karena itu harus dijalankan dengan baik demi pelayanan bagi masyarakat.
“Mari kita hilangkan prasangka yang membeda-bedakan jabatan satu dengan lainnya. Pada hakekatnya jabatan-jabatan bila dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab akan berguna bagi kepentingan masyarakat,” katanya.
Bupati Andreas juga meminta para pejabat untuk menghilangkan anggapan yang muncul, dimana pada jabatan-jabatan tertentu selalu dianggap merupakan buangan seperti jabatan staf ahli. “Stigma ini harus dibuang. Bersama Pak Wakil Bupati, kami akan memberdayakan semaksimal mungkin semua sumber daya yang ada sesuai tupoksi masing-masing,” tandas Bupati Andreas.
Bupati Andreas berharap para pejabat yang dilantik itu mengedepankan hati nurani agar tetap eksis terhadap tugas yang diberikan.
Dirinya mengajak para pejabat yang dilantik itu untuk segera menyesuaikan dengan tugas-tugas ke depan karena tantangan hari ke hari semakin berat sehingga dibutuhkan inovasi untuk bisa melakukan terobosan sesuai perkembangan teknologi dan situasi saat ini.
Usai melantik para pejabat tersebut, Bupati Andreas didampingi Wabup Raymundus Bena kepada TIMEX mengatakan, setelah pelantikan ini, pihaknya kembali memproses pengisian jabatan eselon yang lowong. Termasuk mempersiapkan untuk proses assessment jabatan-jabatan setingkat Eselon II yang kosong.
Pelaksanaan kegiatan pelantikan tersebut dihadiri Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena, Sekda Ngada Theodisius Yosefus Nono, unsur Forkopimda Kabupaten Ngada dan sejumlah pimpinan perangkat daerah. (*)
PENULIS: Saver Bhula