Pengamat Politik Unwira Anggap Dinamika Pemilihan Ketua DPD Wajar Terjadi

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kisruh akibat dinamika politik dalam pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru saja berlangsung, menuai sorotan berbagai kalangan. Tak hanya para politikus tapi juga pengamat politik.

Salah satunya, pengamat politik Dr. Urbanus Hurek. Dirinya menilai, tingginya tansi politik dalam suksesi di tubuh parpol merupakan hal yang wajar. Namun ia mengigatkan agar para pengurus, kader, dan simpatisan Partai Demokrat NTT untuk lebih dewasa menyikapi dinamika politik dalam pemilihan Ketua DPD PD yang baru saja berlangsung.

“Dalam kontestasi politik internal ini, wajar jika tensi meninggi dan muncul sejumlah ketidakpuasan. Wajar orang kecewa ketika harapannya tidak terpenuhi,” jelas Dr. Urbanus dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Selasa (4/1).

Namun Urbanus juga menilai, para pengurus, kader dan simpatisan Partai Demokrat cukup dewasa untuk menyikapinya, apalagi dirinya mendapat informasi prosesnya cukup demokratis dan terbuka.

“Ada Musda, serta ada Fit and Proper Test sebelum pengambilan keputusan,” ujar Wakil Dekan FISIP Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang ini.

BACA JUGA: Pimpin Partai Demokrat NTT, Leo Lelo Tawarkan Jabatan Ini untuk Jeriko

Doktor Urbanus mengingatkan, bahwa mekanisme seperti ini tidak selalu terjadi di parpol-parpol yang lain. Karena ada parpol-parpol yang Ketua DPD-nya langsung ditunjuk atau diberhentikan oleh Ketum, tanpa mekanisme Musda, apalagi Fit and Proper Test seperti yang terlihat di Partai Demokrat ini.

“Ada juga yang sikut-sikutan dengan politik uang atau saling mengadukan ke penegak hukum. Saya kira proses pemilihan Ketua DPD NTT sudah mengikuti asas-asas demokrasi, serta AD/ART maupun aturan-aturan organisasi dalam Partai Demokrat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Urbanus menilai, Ketum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah bertindak cermat dan terukur dalam menyikapi dinamika yang ada di NTT. Terbukti, elektabilitas pribadinya yang terus naik dalam dua tahun belakangan ini, menunjukkan publik suka dan percaya pada AHY.

“Kita lihat saja dalam survei-survei elektabilitas. Dia terbukti berhasil membawa Demokrat keluar dari krisis akibat upaya kudeta oleh pihak eksternal partai, menunjukkan kepemimpinannya efektif, solid, dan dapat diterima para kader,” imbuhnya.

Urbanus juga mengigatkan bahwa dari tahun 2014 ke 2019 ada penurunan perolehan suara maupun kursi Demokrat di NTT. Jadi Demokrat NTT harus segera rekonsiliasi dan meneruskan kerja-kerja politik Jefri Riwu Kore (Jeriko), Ketua DPD sebelumnya.

“Ada Pak Benny K. Harman di DPR pusat, ada pak Jefri Riwu Kore (Jeriko) sebagai Walikota Kupang, belum lagi para anggota dewan provinsi dan kabupaten/kota yang proaktif memperjuangkan harapan rakyat NTT. Semua ini modal yang baik untuk terus membesarkan Partai Demokrat sebagai partai yang nasionalis-religius dan sekaligus memperjuangkan harapan rakyat NTT,” pungkasnya. (jpc/jpg)

  • Bagikan