LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno takjub dengan Desa Wisata Wae Rebo, yang dijuluki surga di atas awan. Desa Wisata Wae Rebo berlokasi di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Desa ini juga masuk dalam Nominasi UNWTO sebagai desa terbaik dunia.
Sandi menuturkan, memang sedikit perlu perjuangan untuk mencapai desa wisata ini lantaran wisatawan harus mengikuti jalan setapak, membelah hutan, dan menyusuri sungai sejauh lima kilometer. Namun, perjuangan tersebut terbayar ketika mereka tiba di lokasi. Saat tiba, hal pertama yang akan menarik perhatian wisatawan adalah tujuh rumah adat Mbaru Niang berbentuk kerucut dan menjadi ciri khas desa wisata ini.
Sejumlah acara adat dilaksanakan setiap tahunnya, salah satunya upacara persembahan untuk roh yang mendiami tempat Wae Rebo. Upacara tersebut dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada Juni dan Oktober.
Menurut situs indonesia.travel, Desa Wisata Wae Rebo mendapat penghargaan Top Award of Excellence dari UNESCO dalam UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012. “Memang untuk mencapai desa ini memerlukan sedikit perjuangan, kita harus hiking sejauh 5 Km tapi semuanya terbayar karena keindahannya,” kata Sandi.
BACA JUGA: Jalan Kaki 5 Km ke Wae Rebo, Menteri Sandiaga: Desa Wisata Ini Simbol Kebangkitan Ekonomi Indonesia
Oleh karena itu, Sandi menegaskan, kalau pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap Desa Wisata Wae Rebo untuk bisa menang dalam lomba bertaraf internasional ini. Pasalnya desa ini akan berkompetisi dengan berbagai desa wisata dari negara lain, di antaranya Murcia (Cehegin) di Spanyol, serta Alonissos dan Soufli di Yunani.
Apabila mengacu pada situs UNWTO, maka pemenang akan diumumkan pada Sidang Majelis Umum UNWTO 2021 (UNWTO General Assembly 2021) yang ke-24 di Maroko sekitar akhir November atau awal Desember 2022.
Untuk itu, Sandi akan membuat surat keputusan kepada ketua dewan Juri Desa Wisata Prof. Dr. Azril Azahari untuk melakukan pendampingan secara man to man marking dimana akan dilaporkan dimana kekurangan dan apa yang harus diangkat sehingga desa wisata ini bisa menjadi desa kebanggaan Indonesia juga kebangkitan ekonomi Indonesia.
“Saya akan minta Prof Azeil langsung yang mendampingi dan dilihat mana yg perlu di-highlight sehingga desa ini bisa menjadi yang terbaik, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia,” tukasnya. (*/aln)