BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kontraktor PT Permata Maju Jaya (PMJ) menurunkan alat berat untuk memperbaiki pengelak Bendungan Wae Reca di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Jumat (7/1). Pengelak bendungan jebol, akibat terkikis banjir pada 21 Desember 2021 lalu.
Terpantau, kegiatan perbaikan pengelak bendungan yang berlokasi di Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, dipantau langsung Direktur Pelaksana PT PMJ, Mas Taufik. Selain dibangun timbunan pada pengelak bendungan, pihak kontraktor juga menormalisasi kali.
“Kita bangun tanggul pengelak ini dengan cara timbun material. Sehingga, aliran air dialihkan ke bendungan. Juga metoda perlebaran kali atau normalisasi. Supaya aliran terbagi dan bisa tembak lurus ke bendungan,” ujar Taufik kepada TIMEX di lokasi bendungan Wae Reca, Jumat (7/1).
Taufik mengaku, belum tahu pilihan material jenis apa untuk timbunan. Sebab kegiatan timbun pengelak dan normalisasi itu, tidak terhitung dalam kontrak. Namun penanganan yang dilakukan itu, sifatnya membantu untuk bisa pulihkan saluran irigasi yang ada sehingga air bisa suplai ke areal sawah.
Taufik menyebutkan, pihaknya baru bisa memperbaiki pengelak karena pasca bencana terjadi, pekerja pada libur Natal dan Tahun Baru. Saat itu juga, di wilayah Matim, khusus bagian hulu Kali Wae Reca, selalu diguyur hujan. Dikhawatirkan, terjadi banjir.
BACA JUGA: Pengelak Bendungan Jebol, Sawah Wae Reca Tak Dapat Suplai Air
“Timbunan ini sifatnya sementara. Artinya, tidak jamin kalau selesai timbun, bisa tahan dari kikisan banjir di kemudian hari. Kalau kita tidak timbun, kasihan petaninya karena sawahnya tidak dapat pasokan air,” bilang Taufik.
Menurutnya, pada sisi timur Bendungan Wae Reca atau bagian pengelak, mestinya harus dibuat protek. Entah itu bronjong atau perkuat beton. Taufik berharap, selama kegiatan itu, bisa didukung dengan cuaca bersahabat. Paling penting, tidak terjadi banjir saat proses kegiatan ini. Untuk struktur bendungan sendiri, aman, dan sangat kokoh.
Taufik juga menjelaskan, Bendungan Wae Reca dan jaringan irigasi untuk puluhan hektare persawahan Wae Reca, selesai dikerjakan awal Februari 2021. Ada penambahan waktu. Biaya proyek senilai Rp 20.367.809.000, bersumber dari APBN.
Sementara pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Kupang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Penjabat Pembuat Komitmen (PPK), Yan Tanpani, kepada TIMEX mengatakan, pengelak Bendungan Wae Reca yang jebol itu, untuk sementara ditimbun. Selanjutnya akan dilihat untuk bisa dibangun beronjong atau apa saja bangunan yang bisa dilakukan agar tidak mudah jebol lagi.
“Untuk sementara kita timbun dulu. Kita tutup kembali tanggul pengelak yang jebol. Tentu karena Bendungan Wae Reca itu masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga saya sudah minta bantuan kontraktor pelaksananya untuk perbaiki pengelak yang rusak. Biar untuk sementara air bisa masuk saluran irigas,” kata Yan. (*)
Penulis: Fansi Runggat