RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kementrian PUPR RI, mengalokasikan anggaran puluhan miliar untuk penanganan jalan nasional dari Gako, Kabupaten Ngada hingga Ruteng dan Reo di Kabupaten Manggarai tahun 2022. Anggaran itu disiapkan untuk biaya kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan.
Metode pengerjaanya secara long segmen. Kegiatan pemeliharaan itu seperti tambal sulam, pembersihan bahu jalan, dan penangan longsor. Tujuanya, supaya akses di ruas jalan itu tetap lancar dan nyaman. Proses tender atau lelang telah berjalan, dan target kontraknya pada akhir Januari 2022.
“Tahun 2022 ini, kegiatan kita sama seperti tahun 2021 lalu, yakni pemeliharaan jalan,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.4 Balai Pelaksana Jalan Nasional, Satker Wilayah III Provinsi NTT, Djibrael T. Rohi, kepada TIMEX di Borong, Jumat (7/1).
Djibrael menyebutkan, khusus wilayah yang menjadi kewenanganya, yakni dari Gako hingga batas kota Ruteng, total pagu anggaran mencapai sekira Rp 24 miliar untuk tiga paket proyek. Dimana, kata dia, pemeliharaan ruas jalan dari batas Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dan Ngada hingga batas Kota Ruteng, pagu dana yang dialokasikan sebesar Rp 17,8 miliar.
Kegiatanya, khusus paket pemeliharaan jalan pagunya sebesar Rp 13 miliar. Dalam kegiatan pemeliharaan itu, termasuk penanganan pada dua titik longsor. Satu paket pada ruas jalan tersebut, yakni pembangunan jembatan baru di Wae Rongket I, Kabupaten Manggarai, dengan pagu dana sebesar Rp 4,8 miliar.
Djibrael mengatakan, panjang atau volume ruas jalan dari batas Matim-Ngada menuju batas kota Ruteng, mencapai 100 kilometer. Sementara untuk ruas jalan dari batas Kabupaten Matim-Ngada menuju Gako, kegiatanya pemeliharaan jalan dengan pagu sebesar Rp 7 miliar. Tahun lalu pagunya sebesar Rp 13 miliar dengan total panjang jalan 70 KM.
“Untuk dua tahun berturut ini, kita mendapat alokasi dana sebesar itu. Kegiatannya untuk pemeliharaan rutin jalan. Seperti tambal sulam, pembersihan bahu jalan, dan penanganan longsor. Sistem penanganya long segmen. Kita bersyukur, dengan penanganan seperti ini, kondisi jalan kita masih bagus dan aman untuk dilalui,” sebut Djibrael.
Hal yang sama PPK 3.3 yang mengurus jalan negara Ruteng-Reo, Mahmah Dian Mahendra, kepada TIMEX melalui sambungan telepon menjelaskan, tahun 2022 di ruas jalan Ruteng-Reo-Kedindi, mendapat pagu anggaran sebesar Rp 17 miliar. Dana sebesar ini untuk pekerjaan long segmen preservasi. Termasuk di dalamnya penanganan longsor di tiga titik longsor.
“Iya, kami tahun 202s, untuk ruas jalan Ruteng-Reo-Kedindi, tidak ada pekerjaan perbaikan efektif badan jalan. Kami juga fokus penanganan longsor di tiga titik. Jadi untuk badan jalan, hanya dilakukan penanganan patching dan slurry seal,” jelas Mahmah. (*)
Penulis: Fansi Runggat