Pemkab Matim Alokasikan DAK Rp 60 M untuk Bangun Jalan

  • Bagikan

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur (Matim) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengalokasikan anggaran senilai Rp 60 miliar untuk membangun jalan pada tahun ini. Anggaranya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Dana ini akan dipakai untuk membangun empat paket proyek jalan hotmix, dan dua paket proyek jalan konstruksi lapisan pengerat (lapen). Targetnya, Maret 2020 mulai eksekusi. Sementara yang bersumber Dana Alokasi Umum (DAU) diperkirakan ada sekitar belasan paket lapen. Termasuk nantinya, jika dana pinjaman daerah dari Bank NTT teralisasi juga akan dipakai membangun infrastuktur di wilayah Matim.

“Dalam perencanaanya, untuk pinjaman daerah ini, akan bangun 6 paket jalan hotmix. Sementara untuk lapen dari DAU tahun 2022, ada sekira belasan paket. Kalau DAK sudah pasti kita bangun 6 paket jalan hotmix dan lapen,” ujar Kepala Dinas PUPR Matim, Yos Marto, melalui Kabid Bina Marga, Ima Raydais, kepada TIMEX di ruang kerjanya, Jumat (8/1).

Lanjut Ima, khusus dua paket lapen yang akan dibangun dengan DAK, masing-masing paket jalan Nunur-Mbapo, dan lanjut pekerjan jalan Wae Reca, Kecamatan Borong (samping kantor Samsat Matim)-Bondei, Kecamatan Kota Komba. Untuk tender perencanaan dari enam paket tersebut, sudah dilaksanakan.

“Kalau untuk DAK ini, sudah dilakukan perencanaanya. Tinggal saja bagian panitia untuk buka pelelangan fisik. Kita targetnya Maret 2022 sudah pelaksanaan di lapangan,” jeas Ima.

Terkait proyek pembangunan jalan tahun 2021 lalu, Ima mengaku semua pekerjaan fisik sudah 100 persen. Bahkan semuanya, sudah dilakukan serah terima sementara pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO). Sehingga hasil pekerjaan yang ada masuk dalam masa pemeliharaan atau masih menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana.

“Total semua ada 38 paket proyek jalan, sumber dari DAU dan DAK. Ada tiga paket pekerjaan hotmix. Ada satu paket telfor, di ruas jalan Pupung-Papo di Kecamatan Rana Mese. Semuanya sudah PHO. Ini tidak termasuk pekerjaan paket penunjukan langsung (PL),” jelas Ima. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan