KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Guna mengatasi kesulitan warga di wilayah RT 08/RW 02, Kelurahan Nunleu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang terhadap akses jembatan yang putus sejak setahun lalu, anggota DPRD NTT dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dr. Christian Widodo berinifiatif membantu warga setempat dengan membuat jembatan darurat memanfaatkan dana pribadinya.
Dokter Christian menuturkan, niatnya membantu bermula ketika beberapa hari lalu, saat dirinya menerima telepon dari Camat Kota Raja dan diinformasikan bahwa ada jembatan yang sudah putus sejak satu tahun lalu, namun belum diperbaiki dan anak-anak kesulitan akses untuk bersekolah.
“Keesokan harinya setelah rapat di DPRD, saya menyempatkan hadir, melihat langsung. Dan memang benar kondisinya sangat membahayakan anak-anak ketika harus menyebrang dengan sebatang kayu pohon yang bulat nan licin, sementara ada bebatuan karang tajam dan aliran air yang cukup deras di bawahnya,” ungkap dr. Christian kepada TIMEX, Jumat (7/1) lalu.
Menurutnya, hanya anak-anak yang berani dan bisa melintasi kayu bulat nan licin tersebut layaknya atraksi sirkus, dengan nyawa taruhannya. Sementara tidak ada satupun orang dewasa yang berani melintasi jembatan pohon tersebut.
Seharusnya ini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang dan harus cepat dieksekusi karena sangat membahayakan nyawa anak-anak.
Melihat kondisi itu, dr. Christian saat itu juga berinisiatif untuk membuatkan jembatan darurat dari dana pribadi. “Besoknya kita langsung mengirimkan bantuan berupa bahan bangunan untuk membuat jembatan darurat yang lebih layak diakses warga dan yang terpenting tidak membahayakan anak-anak ketika mereka hendak menimba ilmu, karena menurut cerita warga, terkadang bila telat ke sekolah anak-anak sedikit berlari diatas kayu tersebut,” beber dr. Christian.
Hanya dalam tiga hari ini pihaknya memutuskan mengeksekusi jembatan darurat bagi warga dari dana pribadi. Dokter Christian berharap, semoga Pemerintah bisa cepat memperbaiki jembatan yang rusak ini atau membuatkan jembatan baru permanen yang lebih kuat dan besar untuk akses warga.
“Kecepatan mengeksekusi pembangunan jembatan ini sangat penting, karena “Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi”,” pungkasnya. (rum)