KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Peluncuran album rohani ‘Lagu Cinta dari Timor Part 2’, dan malam penggalangan dana untuk pembangunan Taman Doa Santa Maria Imaculata di Paroki Sasi, Kefamenanu, di Palacio Ballroom Aston Hotel Kupang, pada Senin (10/1/2022) malam berlangsung sukses.
Acara yang di-support langsung Bank NTT ini berhasil mengumpulkan donasi senilai hampir Rp 1 miliar. Donasi ini berdatangan dari para undangan, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur (Wagub) Josep Nae Soi, manajemen Bank NTT serta para donatur yang mengirimnya secara langsung melalui aplikasi QRIS Mobile serta transfer ke rekening Bank NTT.
Malam penggalangan dana melalui peluncuran album ini diawali dengan lantunan lagu rohani ‘Ku Mau Cinta Yesus Selamanya‘ persembahan Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan Pastor Titus. Keduanya merupakan inisiator pembangunan taman doa yang terletak di wilayah Paroki Sasi Kefamenanu.
Tembang yang pesannya sangat kuat tentang penyerahan diri ini ikut didendangkan oleh The Secret Family dan sebuah choir. Persembahan tembang rohani itu menarik banyak donasi.
Saat itu, Gubernur VBL dan Wagub Josef Nae Soi yang diwakili Asisten III, Samuel Halundaka memberikan sumbangan sebesar Rp 250 juta. “Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan sumbangan terhadap pembangunan taman doa, sebesar Rp 250 juta,” kata Samuel Halundaka.
Menyusul donasi dari pejabat Bank NTT, yakni Direktur Informasi Teknologi dan Operasional, Hilarius Minggu. “Saya menghargai suara emas Bapak Dirut dan semua yang bernyanyi, dengan memberikan donasi sebesar Rp 25 juta,” ujar Hilarius disambut tepukan tangan meriah.
Lagu terus dinyanyikan, dan donasi pun terus berdatangan. Diantaranya Bupati Belu Agustinus Taolin yang menyumbang Rp 20 juta dan Bupati TTU, Juandi David menyumbang Rp 30 juta. Dirut Bank NTT Harry Alex Riwu Kaho, menyumbang Rp 52 juta, Kadiv Riset dan Pengembangan, Salmun Randa Terru mendonasikan Rp 50 juta. Setiap pimpinan cabang Bank NTT, menyumbang Rp 10 juta sehingga dari total 24 cabang, mereka mengumpulkan donasinya Rp 240 juta.
Dirut Garda Maritim Yusak Benu didampingi Direktur Keuangan Bobby Pitoby, menyumbang Rp 10 juta, dan PT Bumi Indah Rp 30 Juta serta alumni SMANSA Kupang angkatan 1988 menyumbang Rp 50 juta sehingga total nilai donasi malam ini Rp 712 juta belum ditambah sumbangan yang ditransfer melalui rekening donasi maupun QRIS Mobile Bank NTT.
“Kita rekap saja yang terkumpul di hotel malam ini, jumlahnya mencapai Rp 712 juta dan esok barulah kita hitung lagi dengan donasi yang ditransfer ke rekening panitia,” tegas Ketua Panitia Pembangunan Taman Doa, Adi Pontus jelang penutupan acara.
Taman doa ini dibangun sejak 28 September 2018 dan peletakan batu pertama pembangunannya oleh Uskup Atambua. Karena kekurangan dana, panitia mencari dana melalui penjualan albun rohani yang dari penjualannya berhasil mengumpulkan Rp 155 juta yang menjadi modal awal untuk kelanjutan pembangunan. Ke depan, tidak saja taman doa yang diprioritaskan melainkan Paroki menghadirkan konsep pemberdayaan ekonomi umat.
Bupati TTU, Juandi David dalam ungkapan hatinya menyampaikan banyak syukur karena Tuhan sudah mengirim donatur-donatur berhati mulia untuk melakukan pekerjaan mulia. “Kita bersyukur karena kuasa Tuhan sendiri yang telah menggerakkan hati bapa ibu sekalian yang melangkah ke tempat ini. Saya percaya, bapak ibu yang hadir adalah orang-orang yang pandai bersyukur karena mereka yang pandai bersyukurlah yang bisa berbagi berkat yang mereka terima,” ungkapnya.
Bupati Juandi mengucapkan selamat kepada semua pihak yang menjadi bagian dalam pembangunan taman doa. Dukungan tu tidak dilihat dari nilainya melainkan pada keikhlasan dan kerelaan untuk membangun iman umat.
“Kepada Bank NTT, khususnya kepada Pak Harry yang turut mendukung pembangunan taman doa, sejak beberapa waktu lalu hingga kegiatan pengalangan dana ini, saya ucapkan banyak terima kasih,” tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Bupati Belu, Agustinus Taolin. Sementara Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr dalam sambutan singkatnya mengapresiasi segala bentuk dukungan yang diberikan oleh pemerintah pusat, Pemprov NTT maupun pemerintah kabupaten yang bersama dengan lembaga keuangan yakni Bank NTT, menyatakan kepeduliannya dalam pertumbuhan iman umat.
“Terima kasih karena telah memprakarsai dan membantu masyarakat dengan banyak program yang bersifat memberdayakan. Saya adalah uskup yang senantiasa memiliki rasa keterpanggilan untuk kesejahteraan umat yang lebih. Doa-doa kami rasanya tidak akan lengkap kalau masyarakat kita masih hidup dalam segala macam kekurangan. Maka saya sering ajak banyak pihak bergandengan tangan. Terima kasih atas banyak jawaban cerdas, yang bersifat solutif. Banyak kendala yang kita hadapi, para imam yang melayani umat. Terima kasih karena pekerjaan ini merupakan suatu sinergi, sekaligus menggalang kebersamaan,” tegasnya.
Tak lupa Uskup Domi Saku pun berterimakasih kepada Pastor Titus yang sudah banyak berbuat dalam pelayanan di Kefamenanu terutama pembangunan Taman Doa. “Juga terima kasih kepada para donatur. Pekerjaan ini butuh banyak donasi. Sampai sekarang saya bersyukur, gereja dapat bekerja secara bertanggungjwab sehingga ada buktinya dan jadi persembahan bagi pekerjaan Tuhan. Harapan saya semoga dengan pembangunan ini berdampak pada pertumbuhan sipiritual umat,” harap Uskup Domi Saku.
Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho kepada wartawan menegaskan bahwa malam itu adalah sebuah momentum penting, dimana manusia sebagai ciptaan yang fana mengenal cinta kasih Tuhan.
“Dan semua boleh terselenggara hanya oleh karena kasih Tuhan. Melalui peristiwa iman ini saya yakin ada kekuatan untuk mempersatukan, menguatkan dan memberdayakan. Membangkitkan ketika kita sedang terpuruk dalam Covid-19, namun dengan daya kreasi dan inovasi anak muda Katolik dan lintas agama di Kefamenanu, bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Bank NTT untuk membangkitkan dan mempersatukan berbagai elemen masyarakat,” tegas bankir yang akrab disapa Alex itu.
Alex menambahkan, jika saja taman doa ini telah berfungsi, maka tentu saja ada spirit-spirit holistik bagi siapapun yang datang ke sana untuk berdoa. “Dan disitulah kita dapat menemukan cinta Tuhan yang luar biasa. Di sisi lain, kehadiran taman doa ini ikut menggerakkan roda perekonomian, tidak saja pada wilayah keuskupan Atambua di Kefamenanu, melainkan daerah sekitarnya, seperti Belu dan Malaka,” ungkap Alex.
“Mereka diberikan ruang untuk berekspresi. Ini bagian dari perjumpaan yang membangkitkan, mempersatukan dan memberdayakan,” sambung Alex.
Hadir malam itu Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, para pastor maupun perwakilan dari Keuskupan Agung Kupang (KAK). Tak hanya itu, Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho hadir didampingi Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Hilarius Minggu, Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe, serta para kepala divisi dan pimpinan cabang dan staf. Gubernur NTT, hadir diwakili Asisten III Setda NTT serta para pejabat Forkopimda. (*/aln)