Pemkot Tunda PTM Tatap Muka 100 Persen

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk belum memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara 100 persen. Pasalnya masih ada beberapa penyesuaian kajian dan juga petunjuk pemerintah pusat.

Kepala Bidang Pembinaan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Okto Naitboho mengatakan, PTM masih disinkronkan ulang oleh Dinas P dan K, karena sesuai regulasi, ada sedikit perbedaan secara substansial antara instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan juga SKB 4 Menteri.

“Jadi kita akan disinkronkan terlebih dahulu aturan tersebut dan nantinya kita akan umumkan sekolah sekolah mana saja yang melaksanakan pembelajaran tatap muka secara full atau 100 persen,” ujarnya saat melakukan rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPRD Kota Kupang, Senin (10/1).

Okto menjelaskan, saat ini, PTM masih dilakukan secara terbatas atau 50 persen. Nantinya ketika kajian sudah dilakukan, akan ada informasi resmi dari Kepala Dinas P dan K Kota Kupang untuk pihak sekolah.

Menurutnya, jika nantinya benar-benar dilaksanakan PTM secara 100 persen, maka sekolah harus mengaktifkan Satgas Covid-19 di tingkat sekolah secara maksimal.

“Pasalnya dengan jumlah siswa-siswi yang masuk 100 persen, maka tentunya dibutuhkan pengawasan yang ekstra ketat dari pihak sekolah, agar anak-anak tertib menjalankan prokes,” ujarnya.

Selain itu, kata Okto, akan ada refocusing dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), untuk membeli dan melengkapi peralatan protokol kesehatan. Misalnya, air, tissue, sabun, dan lainnya.

“Karena memang ada surat edaran dari Menteri Pendidikan agar dana BOS bisa dimanfaatkan juga untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan melengkapi peralatan protokol kesehatan di sekolah,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ricahrd Odja mengatakan, Dinas P dan K harus benar-benar menjamin bahwa anak-anak menerapkan protokol kesehatan ketika berada di lingkungan sekolah.

“Dengan rencana PTM 100 persen, tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan. Bukan hanya tentang protokol kesehatan, vaksinasi, dan lainnya, tetapi bagaimana dinas menjamin bahwa anak-anak aman ketika berada di lingkungan sekolah,” ujarnya.

“Saya sebagai orang tua tentunya memiliki kekhawatiran kepada anak-anak yang berada di lingkungan sekolah selama beberapa jam. Kita harus benar-benar menerima jaminan bahwa anak-anak aman,” tambahnya. (*)

PENULIS: Fenti Anin

  • Bagikan