KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kisruh pergantian Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) dari Jefri Riwu Kore (Jeriko) ke Leonardus Lelo berimbas ke koalisi Fraksi Gabungan Demokrat Solidaritas Pembangunan di DPRD NTT.
Imbas dari konflik internal di tubuh PD membuat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengancam keluar dari fraksi yang beranggotakan tiga partai, yakni Demokrat, PSI, dan PPP.
Fraksi Gabungan Demokrat Solidaritas Pembangunan dengan kekuatan 6 kursi di DPRD Provinsi tidak berpengaruh jika Partai PPP keluar karena untuk membentuk fraksi di DPRD hanya membutuhkan 5 kursi.
Saat ini, Partai Demokrat NTT memiliki 4 kursi, sementara PSI dan PPP sebagai mitra koalisi masing-masing memiliki satu kursi. Atas ancaman tersebut, fraksi gabungan itu akan berkurang satu kursi. Meski demikian PSI tetap pada komitmen awal untuk bersama-sama dengan Demokrat menyelesaikan tugas yang diberikan masyarakat itu.
Ketua DPW PSI Provinsi NTT, dr. Christian Widodo kepada TIMEX, Selasa (11/1) mengaku mendapat informasi adanya putusan PPP untuk keluar dari fraksi yang dirintis sejak awal masuk di DPRD NTT itu.
Meski demikian, anggota Komisi V DPRD NTT itu menyatakan bahwa semua keputusan yang diambil PPP itu merupakan keputusan politiknya. Untuk PSI, demikian dr. Christian, tetap pada komitmen awal dengan Partai Demokrat hingga akhir akhir periode.
“Saya sejak awal yang meminta Demokrat untuk bergabung lalu saya keluar kan itu tidak mungkin. Itu adalah masalah internal Partai Demokrat. Saya tidak melihat siapa pemimpinnya tapi soal komitmen,” ujarnya.
Dokter Christian mengatakan, pihaknya tidak pernah dan tidak mau tahu tentang urusan politik di internal Partai Demokrat. “Awalnya saya yang menawarkan diri ke Demokrat. Dan setelah adanya putusan DPP, Pak Leo Lelo juga sudah menghubungi saya tapi intinya bukan soal siapa pimpinannya, toh keduanya masih ada di Demokrat sehingga PSI tetap komit,” tegasnya.
Dokter Christian yang juga Sekretaris Fraksi Gabungan itu menyebut hingga saat ini pihaknya belum menerima surat pengunduran diri dari keanggotaan fraksi secara resmi dari pengurus PPP.
BACA JUGA: Pimpin Partai Demokrat NTT, Leo Lelo Tawarkan Jabatan Ini untuk Jeriko
“Pengunduran atau tarik diri ini tidak bisa secara lisan saja namun harus secara tertulis berupa surat kepada fraksi. Tapi kami belum menerima itu,” bebernya.
Ketua Fraksi Gabungan Demokrat Solidaritas Pembangunan, Reny Marlina Un kepada wartawan menjelaskan, pihaknya menerima keputusan PPP yang menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan fraksi. “Kami cukup kaget dengan pengunduran diri PPP yang bergabung di fraksi gabungan,” ujarnya, Selasa (11/1).
Menurut Reny, dia sudah mencoba mengonfirmasi hal itu ke Ketua DPW PPP NTT, namun belum direspon hingga Selasa (11/1) siang. Karena belum ada surat pengunduran diri dari anggota PPP.
“Saya hanya mau memastikan bahwa berita ini benar atau tidak, dalam kesatuan fraksi jika ada yang mau keluar, pasti ada surat pengunduran diri,” ungkapnya.
Ia menambahkan, walaupun ada anggota yang mengundurkan diri namun fraksi yang dia pimpin itu tetap utuh, karena tata tertib pasal 118 menyebut satu fraksi minimal berisikan lima orang anggota.
“Tidak mengganggu keberadaan fraksi sekalipun PPP mengundurkan diri. Karena Demokrat empat kursi dan PSI satu kursi. Saya baru informasikan ke teman-teman fraksi untuk nantinya lakukan rapat fraksi sambil kami menunggu surat dari PPP untuk kami teruskan kepada pimpinan,” jelas Reny.
Sementara itu, Ketua DPW PPP NTT, Djainudin Lonek belum berhasil dikonfirmasi terkait pengunduran diri dari Fraksi Gabungan tersebut.
Ketua DPD Demokrat terpilih, Leonardus Lelo ketika dikonfirmasi terkait hal itu, enggan berkomentar namun ia menyarankan agar langsung menghubungi ketua fraksi. (*)
PENULIS: Intho Herison Tihu