KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – PT PLN (Persero) terus berupaya melistriki seluruh wilayah di pelosok Indonesia, Khususnya di Daerah Nusa Tenggara Timur.
Salah satu contohnya di Pulau Alor yang terletak di sebelah utara Pulau Timor, disebelah selatan Laut Banda, serta di apit antara dua Pulau yakni Pulau Lembata dan Pulau Wetar. Pada sepanjang tahun 2021, PLN telah berhasil melakukan penyalaan untuk 9 Desa yang tersebar di Pulau Alor, yaitu Desa Kelaisi Barat, Desa Malaipea, Desa Lella, Desa Tamanapui, Kec. Alor Selatan; Desa Welai Selatan, Desa Tominiku, Desa Fuisama, Kec. Alor Tengah Utara; Desa Langkuru, Kec. Pureman; dan puncaknya Desa Kafelulang, Kec. Alor Barat Daya yang menyala pada tanggal 23 Desember 2021.
Tak mudah bagi PLN untuk bisa memasok listrik ke desa tersebut. Sebab, desa tersebut berada tersebar di Pulau Alor, yang memiliki jarak sekitar 71 km jauhnya dari pusat kota Kalabahi. Dengan akses menuju lokasi yang cukup sulit dengan jalan yang belum beraspal, melewati medan berbukit dan jurang yang curam serta harus menyebrangi beberapa anak sungai.
Butuh waktu setidaknya 12 jam lamanya perjalanan darat menggunakan truk untuk mengangkut material tiang listrik dan material lainnya dengan kondisi cuaca yang sering berubah-ubah, pada kondisi jalan yang rusak parah tidak bisa dilalui truk, maka selanjutnya tiang di ecer menggunakan kendaraan mobil berjenis Panser.
PLN bahu-membahu untuk bisa menancapkan tiang ke tanah, dengan menggunakan alat Crane dan tenaga manusia, hingga bisa berdiri kokoh karena masyarakat sudah sangat merindukan terang di desa mereka.
Terhitung, jumlah tiang listrik yang dibawa ke 9 desa tersebut, sebanyak 2.445 batang yang terdiri dari Tiang Besi 12 meter untuk Jaringan Tegangan Menengah sebanyak 1.077 batang dan Tiang Besi 9 m untuk Jaringan Tegangan Rendah sebanyak 1.368 batang.
Untuk mengangkut tiang listrik tersebut, PLN membutuhkan waktu hingga sekitar 2 bulan lamanya. Setelah semua tiang dan perlengkapan lainnya tersedia, PLN juga membutuhkan waktu sekitar 240 hari lamanya untuk bisa memasang semua perlengkapan.
Manager UP2K Kupang R. Cahyo Gunadi menyebutkan untuk melistriki 9 Desa ini membutuhkan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 31,05 kms (kilometer sirkuit) , Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 72,40 kms dan 9 unit gardu dengan daya sebesar 450 kVA yang mampu melistriki 1.580 calon pelanggan. Dengan membutuhkan biaya sekitat 12 miliar.
Hingga akhirnya, kerinduan masyarakat membuahkan senyuman karena PLN bisa menyelesaikan pekerjaan listrik ke desa-desa mereka.
“Puji Tuhan, Pada 23 Desember 2021 lalu kami sudah merasakan listrik menyala di desa kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN karena telah membangun jaringan listrik di desa kami dan akhirnya kami bisa menikmati listrik secara langsung dari PLN. Semoga bisa meningkatkan produktivitas ekonomi di desa kami,” ujar Simon Parmenas Legabui selaku Kepala Desa Kafelulang.(r2/rum)