Pemkot Targetkan Pekerjaan 173 Rumah Relokasi Korban Seroja Tuntas Akhir Februari

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pembangunan rumah relokasi bagi warga korban Siklon Tropis Seroja di Kota Kupang pada April 2021 lalu hampir rampung.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kota Kupang, Cornelis Beni Sain, mengatakan, sampai saat ini, progres fisik pembangunan rumah relokasi untuk bantuan korban Seroja mencapai 80 persen.

Menurut Beni Sain, untuk bisa ditempati warga yang terkena relokasi, pihaknya harus memastikan pekerjaan sebanyak 173 unit rumah itu rampung 100 persen baru boleh ditempati.

“Jadi tidak bisa ditempati satu rumah saja, tapi semuanya akan menempati rumah tersebut secara bersamaan menunggu sampai semua rumah selesai dikerjakan,” ujar Beni Sain saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (12/1).

Beni menyebutkan, untuk pekerjaan rumah relokasi, sudah ada beberapa unit yang rampung dikerjakan. Tetapi harus menunggu semua rumah selesai dikerjakan, barulah diserahkan ke Pemerintah Kota Kupang, untuk dimanfaatkan sesuai peruntukannya. “Kami masih menunggu petunjuk dari kementerian,” kata Beni Sain.

Sementara terkait lahan seluas 10 hektare di Kelurahan Fatukoa, kata Beni, saat ini untuk urusan pembebasan lahannya sudah selesai, dan sudah diproses sertifikatnya.

Dia menjelaskan, di lahan tersebut nantinya akan dibangun rumah bagi warga korban Seroja yang belum mendapatkan rumah relokasi. “Karena jumlah keseluruhan warga yang membutuhkan bantuan rumah dari pemerintah mencapai 328 kepala keluarga. Ini jumlah warga yang rumahnya sudah tidak bisa ditempati, jadi rumah yang harus disiapkan sebanyak 328 unit,” ungkapnya.

Jadi, lanjut Beni, yang saat ini dibangun dan ditargetkan selesai akhir Februari 2022 nanti sebanyak 173 unit rumah. Sisanya yang 155 unit akan dibangun di Kelurahan Fatukoa.

“Nanti mekanismenya seperti apa, kita akan lihat dan tunggu petunjuk dari kementerian. Pasalnya, pemerintah daerah hanya bertanggungjawab menyiapkan lahan dan segala kelengkapan administrasinya,” kata Beni. (*)

PENULIS: Fenti Anin

  • Bagikan