Gelar Muswil III, Himpaudi NTT Cari Pemimpin Baru

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Provinsi NTT menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) III Tahun 2021 untuk mencari pemimpin baru periode 2022-2026.

Kegiatan itu dibuka langsung Ketua Himpaudi Pusat, Netti Herawati, dan dihadiri Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Adelino Soares.

Upaya mencari pemipin baru untuk masa jabatan empat tahun itu dipilih oleh 14 DPD Himpaudi dan pengurus se-NTT. Muswil itu berlangsung di aula Kantor DPD RI Perwakilan NTT, Jumat (14/1).

“Sebagaimana amanat dari Anggaran Dasar Himpaudi Bab VII Pasal 22 Ayat 2, bahwa pemusyawaratan Himpaudi tingkat provinsi dilaksanakan melalui Muswil,” jelas Talenalain Muskanan-Fola, Katua Himpaudi NTT periode 2017-2021.

“Tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Bab IV Pasal 15, Muswil adalah musyawarah tertinggi di tingkat wilayah yang dihadiri oleh Pengurus Daerah (Kabupaten/Kota) yang diselenggarakan 4 (empat) tahun sekali,” tambahnya.

Disebutkan, perumusan dan penetapan rincian program kerja untuk periode selanjutnya, serta perumusan rekomendasi internal dan eksternal juga akan dibahas dalam kegiatan itu.

Dalam muswil juga akan diselenggarakan pemilihan dan penetapan Ketua melalui pemilihan langsung oleh peserta muswil. Sedangkan untuk kepengurusan akan diatur oleh tim formatur.

Adapun peserta Muswil adalah delegasi Pengurus Wilayah dan Delegasi Pengurus Daerah yang terdiri dari Ketua dan Sekretais Daerah dan Ketua-ketua Cabang yang ditunjuk oleh Daerah bersangkutan. Sedangkan Muswil ini akan ditinjau oleh Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan.

Ketua Himpaudi Pusat, Netti Herawati pada kesempatan tersebut mengatakan kualitas guru PAUD di NTT lebih tinggi dari daerah lainnya, namun memang tingkat pendidikannya sedikit lebih di bawah ketimbang dari daerah lainnya. Untuk itu perhatian pemerintah pusat perlu terus didorong agar memberi perhatian khusus terhadap upaya peningkatan kualitas dan kapasitas para guru PAUD.

Tantangan saat ini, kata Netti, anak NTT masih banyak yang tidak mengikuti PAUD. Berikutnya angka stunting yang masih tinggi sehingga anak harus mendapat perhatian lebih dari para guru.

Himpaudi, demikian Netti, harus menjaga setiap guru agar tidak melakukan mal praktik yang merugikan anak karena seluruh anak harus mendapat hak anak. “Mari kita semua kerja sama mendorong kualitas melalui penguatan organisasi, dan mulai melakukan perubahan dan komitmen dari diri sendiri,” tandasnya. (*)

PENULIS: INTHO HERISON TIHU

  • Bagikan