Pantau Kegiatan Vaksinasi di TTU, Kapolda NTT Bagi Kado untuk Masyarakat

  • Bagikan

KEFAMENANU,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kapolda NTT, Irjen Pol. Setyo Budiyanto, melaksanakan kunjungan kerja perdananya setelah menjabat di wilayah hukum Polres TTU, Jumat (14/1).

Dalam kunjungan kerja tersebut, jenderal polisi bintang dua itu didampingi istrinya beserta rombongan. Kedatangan mereka disambut Bupati TTU, Juandi David bersama Kapolres TTU AKBP Nelson Filepe Diaz Quintas dan jajaran Forkopimda.

Pantauan langsung TIMEX, Jumat (14/1) Kapolda beserta rombongan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi, di klinik Bhayangkara Polres TTU sekaligus membagi-bagikan paket bansos. Selain itu Kapolda juga memimpin apel sekaligus memberi arahan kepada anggota Polres TTU.

Kepada sejumlah awak media, Kapolda NTT, Irjen Pol. Setyo Budiyanto sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat di TTU terhadap program vaksinasi Covid-19.

Dikatakan, antusiasme dari masyarakat tersebut terbukti dengan capaian vaksinasi yang tergolong baik. Meskipun demikian, masih ada beberapa kendala seperti vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak. Masih terdapat beberapa hal yang kurang sehingga persentasenya belum mendekati capaian nasional.

“Anak-anak bisa divaksin jika 70 persen lansia sudah menjalankan vaksinasi. Persentase di Kabupaten TTU 54,24 persen. Ini merupakan persentase yang cukup tinggi. Hanya kurang sekian persen saja,” katanya.

Irjen Setyo menambahkan, masyarakat yang memiliki keluarga lansia yang belum divaksin bisa segera melaporkan. Kalau ada kendala terkait kondisi tidak bisa bergerak atau datang ke lokasi, akan diberikan solusi.

Selain itu, lanjut Irjen Setyo, percepatan vaksinasi bagi masyarakat tersebut juga membutuhkan kerja keras dan kerja sama dari pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk mendorong setiap tenaga kesehatan di Puskesmas melakukan vaksinasi.

“Puskesmas juga akan digerakkan melalui Dinas Kesehatan. Demikian juga Polsek dan Koramil semua bahu-membahu saling membantu dan bekerja sama demi pencapaian vaksinasi lansia 60 persen lebih. Setelah itu barulah dilakukan vaksinasi atau imunisasi terhadap anak,” pungkasnya. (mg26)

  • Bagikan