Banyak Keluhan, DPRD Ajak Masyarakat Kawal Bantuan Seroja Agar Tepat Sasaran

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Proses pencairan bantuan Seroja bagi masyarakat Kota Kupang kini memasuki tahapan melengkapi berkas untuk pengurusan pembuatan rekening bank. Nantinya dana bantuan tersebut langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima atau warga terdampak bencana itu.

Di tengan proses tersebut, banyak persoalan ditemui di masyarakat. Pasalnya ada warga yang mengaku terdampak langsung bencana itu, namun nama mereka tak masuk daftar penerima bantuan. Keluhan masyarakat ini pun disampaikan ke anggota DPRD Kota Kupang, khususnya Komisi IV yang bermitra dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek, mengatakan, sebelumnya, Komisi IV sudah memanggil BPBD untuk mendengarkan penjelasan terkait rill jumlah penerima bantuan Seroja, sesuai dengan review APIP BNPB.

“Kami juga sudah mendengar tentang mekanisme pencairan bantuan, dan mekanisme pencairan bantuan bagi masyarakat yang sudah melakukan perbaikan rumah mereka secara mandiri, bagaimana perhitungannya,” kata Ewalde saat diwawancarai, Minggu (16/1).

Ewalde menjelaskan, selama sepekan kemarin, BPBD telah melakukan sosialisasi tentang proses penyaluran bantuan ini di tingkat kelurahan. Sosialisasi ini terkait mekanisme pencairan dan pertanggungjawaban anggaran tersebut.

“Semenatara untuk nama-nama penerima bantuan semuanya sudah ditempelkan di masing-masing kelurahan. Selanjutnya, tim teknis akan turun ke lapangan untuk melakukan validasi,” ungkapnya.

“Kami juga akan melakukan uji petik di lapangan bersama dengan semua anggota Komisi IV. Pasalnya ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh masyarakat, misalnya ada kerusakan yang secara kasat mata dikategorikan rusak berat, namun kenyataannya dia termasuk kategori rusak ringan,” ujarnya.

Ada juga yang rumahnya mengalami rusak berat namun tidak menerima bantuan Seroja ini. Ada juga rumah yang rusak ringan, namun dia mendapatkan bantuan kategori rusak berat.

BACA JUGA: Atap Rumah Tersapu Seroja, Nama Aleksander Manafe Tak Masuk Data Penerima Bantuan BNPB

“Ada juga yang rumahnya sederhana, namun dikategorikan rusak berat. Juga ada satu rumah tangga, namun karena ada beberapa anak dalam rumah, maka nama satu keluarga itu keluar sebagai penerima bantuan,” katanya.

Semua masalah ini, kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, diterima dari para RT yang menerima semua keluhan masyarakat mereka masing-masing, karena mereka yang melakukan pendataan pasca badai Seroja terjadi.

“Jadi mari kita semua mengawal bantuan kemanusiaan ini agar tepat sasaran, verifikasi oleh tim teknis juga sudah dilakukan karena telah dianggarkan beberapa waktu lalu sebesar Rp 1 miliar lebih,” ungkapnya.

Ewalde mengajak semua masyarakat untuk ikut mengawal bantuan ini agar tepat sasaran. Kemudian mereka yang dikategorikan rusak ringan, sedang, dan berat, namun nama marga tidak keluar sebagai penerima bantuan, harus dikawal agar bisa mendapatkan bantuan tersebut.

Anggota Komisi IV, Alfred Djami Wila, juga mengaku mendapat banyak keluhan yang disampaikan masyarakat. Misalnya, ada masyarakat yang rumahnya rusak akibat Seroja tetapi tidak diakomodir dalam bantuan tersebut.

“Ada juga persoalan, ketika nama-nama penerima bantuan itu diumumkan, ada warga yang rumahnya rusak berat, namun dikategorikan rusak ringan. Ada juga yang namanya tidak keluar sebagai penerima bantuan,” ungkapnya.

Politikus Partai Golkar ini meminta agar BPBD bisa mencarikan solusi terbaik agar benar-benar membantu masyarakat yang menjadi korban Seroja.

“Kami sebagai wakil rakyat, tentunya akan menindaklanjuti hal ini, semua keluhan masyarakat akan disampaikan ke BPBD agar dicarikan solusi bersama. Mencari jalan keluar terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.

Alfred mengatakan, dalam waktu dekat ini, Komisi IV akan turun ke BPBD untuk melaporkan dan berdiskusi mencari solusi guna menyelesaikan semua persoalan yang menjadi keluhan masyarakat. (*)

PENULIS: FENTI ANIN

  • Bagikan