BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Longsoran yang menutup ruas jalan di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), terus menjadi perhatian dan penanganan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Meski bermodalkan satu unit alat berat, para petugas BPBD tetap bekerja sehingga aktifitas masyarakat tidak terhambat. “Alat berat kami hanya satu unit. Peristiwa longsor tutup jalan, terjadi di sejumlah kecamatan. Sehingga satu per satu titik longsor yang ada, kami evakuasi atau bersihkan materialnya agar bisa dilalui semua jenis kendaraan,” ujar Kepala BPBD Matim, Petrus Subin, kepada TIMEX di ruang kerjanya, Jumat (14/1).
Menurut Petrus, saat ini alat berat masih ada di wilayah Kecamatan Elar Selatan. Setelah sebelumnya membersihkan tiga titik longsor di ruas jalan Paka-Ntaur, Kecamatam Rana Mese. Empat hari alat berat mebersihkan material yang runtuh di wilayah Kecamatan Rana Mese. Termasuk membersihkan material yang menutup selokan irigasi Wae Dingin.
Setelah itu, lanjut Petrus, alat berat milik BPBD Matim menuju wilayah Kecamatan Elar. Dimana terjadi bencana longsor dengan sembilan titik pada ruas jalan Mombok-Elar. Selain itu, jalan Simpang Buntang menuju kampung Teo, ada 11 titik yang tertimbun material longsor. Juga di wilayah Kecamatan Elar Selatan, tepatnya jalan Simpang Lima-Wukir.
“Semua material yang ada, telah disingkirkan dan dibersihkan. Kegiatan yang belum selesai itu, longsor berapa titik di ruas jalan Simpang Lima-Taong-Runus. Tapi target dalam pekan ini selesai. Kendala yang dihadapi, alat berat hanya satu saja. Apalagi wilayah Matim luas dengan topografi yang begitu sulit untuk cepat jangkau,” kata Petrus.
Dikatakanya, kesulitan lain yang dihadapi petugas BPBD di lapangan, kadang hujan saat melakukan aktifitas evakuasi material longsor. Semua bencana longsor tutup jalan itu, mulai terjadi sejak awal Januari 2022. Tentu karena terus diguyur hujan lebat. Ada juga longsor material menutup jalan di wilayah kecamatan lain, namun pihaknya berkoordinasi dengan Dinas PUPR.
“Longsor di wilayah kecamatan lainya, kami biasa koordinasi dengan Dinas PUPR. Supaya bisa minta bantuan rekanan yang kebetulan ada stay alat berat di wilayah itu, untuk membersihkan material longsor yang ada. Kalau bencana yang sama, di hari yang sama dengan lokasi berbeda, tentu tidak bisa ditangani oleh BPBD sendiri,” ujar Petrus.
Penanganan evakuasi material longsor, lanjut Petrus, tidak saja untuk ruas jalan kabupaten, termasuk jalan desa. Tentu tujuanya, akses jalan dibuka, aktifitas ekonomi masyarakat tetap berjalan. Sementara untuk bencana lain, selain bencana longsor tutup jalan, kata Petrus, dalam Januari 2022, ada satu unit rumah terbakar. Pihaknya pun telah memberikan bantuan.
“Pada musim hujan seperti sekarang ini, kami terus mengimbau warga untuk ekstra hati-hati dan waspada saat melintas di jalur rawan bencana longsor. Termasuk perkampungan yang rawan terjadi bencana alam karena curah hujan terakhir ini masih tinggi. Kalau bencana selain tanah longsor tutup jalan, kami belum dapat laporan,” kata Petrus. (*)
Penulis: Fansi Runggat