Berjasa Perjuangkan Proses Pemekaran Desa, Kadis PMD NTT Jadi Maneleo di Rote

  • Bagikan

BA’A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Victorius Manek, mendapat kehormatan dan penghargaan dari tokoh adat 22 desa persiapan pemekaran di Kabupaten Rote Ndao.

Victor Manek mendapat kehormatan dinobatkan sebagai Maneleo atau kepala suku di Rote Ndao, khususnya 22 desa persiapan yang sedang berproses menuju desa definitif.

Jabatan adat ini diberikan kepadanya sebagai wujud ungkapan syukur dari seluruh masyarakat Rote Ndao, khususnya warga yang saat ini bakal memisahkan diri untuk berdiri sendiri sebagai desa pemekaran.

Pemberian gelar adat ini pun tak sembarang dilakukan. Ini hanya diberikan kepada orang atau pihak yang dianggap paling berjasa dalam sebuah proses. Sehingga penobatan ini oleh masyarakat Rote Ndao, diberikan sebagai bentuk penghargaan, sekaligus mewakili ungkapan terima kasih, karena telah menjadi bagian dalam perjuangan memekarkan desa.

“Pak Kadis PMD (NTT) adalah Maneleo kita. Untuk 22 desa persiapan pemekeran di Rote Ndao,” ungkap Kepala Dinas PMD Kabupaten Rote Ndao, Yames M. K. Therik, kepada TIMEX via WhatsApp (WA), Senin (17/1).

BACA JUGA: Jelang Tutup Tahun, Bupati Paulina Sampaikan Kabar Gembira untuk Masyarakat Rote Ndao

Menurut Yames, pemberian gelar tersebut tidak diputuskan secara sepihak oleh instansi yang dipimpinnya, namun telah melalui proses dialog dan masukan dari para tokoh adat dari 22 desa persiapan pemekaran ini.

“Ini bentuk penghargaan kita kepada beliau (Pak Kadis PMD NTT, Red), yang berasal dari para tokoh adat. Lebih khusus ke-22 desa persiapan pemekaran. Mereka bangga dan bersukacita, karena perjuangan untuk mekar tinggal selangkah lagi. Dan Pak Kadis PMD Provinsi berperan untuk itu,” kata Yames.

Menurutnya, penyematan gelar adat secara simbolis sudah dilakukan, dengan memakaikan kain sarung dan menyematkan topi Ti’i Langga. Kain sarung yang dibalutkan di bagian pinggang, menurut Yames, sebagai sebuah kebanggaan.

Begitu pula (kain sarung) yang diletakan di pundak kirinya, melambangkan kepercayaan dari masyarakat yang telah diberikan kepada Victor Manek. Sehingga dalam melanjutkan perjuangan ke jenjang lebih tinggi, untuk memperjuangan desa definitif, Victor dinaungi dengan topi Ti’i Langga, yang sudah disematkan di kepalanya.

“Tadi siang, Senin (17/1), beta ketemu langsung beliau (Victor Manek, Red) dan sudah melakukan di ruangnya. Tapi itu simbolis, dan resminya nanti langsung di Rote. Karena beliau merupakan orang Rote, yang sudah memberi begitu banyak energi yang dimilikinya untuk pemekaran desa di Rote Ndao, dengan sebuah prosesnya tidak segampang yang kita kira,” ungkap Yames.

Selain itu, dalam penyematan tanda dan gelar tersebut, Yames juga menyampaikan pesan yang ia peroleh dari Maneleo Victor Manek.

Maneleo Victor, kata Yames, menyampaikan beberapa pesan dan petunjuk agar segera ditindaklanjuti guna melengkapi proses desa pemekaran ke tingkat kementerian.

“Beliau (Kadis PMD NTT, Red) minta agar setelah peresmian dan pelantikan penjabat kepala desa persiapan, agar disiapkan proses pembuatan peta desa dengan melibatkan Badan Informasi Geopasial (BIG). Ini penting karena akan dilakukan evaluasi oleh tim Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Yames mengutip pesan Maneleo Victor. (mg32)

  • Bagikan

Exit mobile version