ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Hujan deras yang terjadi hampir merata di Kabupaten Ende, Rabu (19/1) menyebabkan banjir dimana-mana. Seperti yang terjadi di kali Wolowona yang berada di pesisir Kota Ende. Banjir yang terjadi di kali tersebut meluap hingga ke permukiman warga. Bahkan dua tanggul yang dibangun untuk pengaman sebagiannya tergerus dan jebol.
Kurang lebih 600 meter di sisi kiri maupun kanan Kali Wolowona tepatnya di muara Naganesa, Kecamatan Ndona tergerus dan material berupa batuan terbawa banjir yang cukup besar. Sementara itu, warga yang bermukim di sekitar bantaran kali panik dan waspada sejak Rabu (19/1) pagi.
Damianus Manans, warga Nanganesa yang ditemui di lokasi mengatakan, debit air di kali Wolowona mulai naik sekitar pukul 04.00 Wita, Rabu (18/1) dini hari.
Dia menyebutkan, luapan banjir tersebut terjadi hingga siang pukul 12.00 Wita. Air dari kali Wolowona tersebut meluap, bahkan sampai ke pemukiman warga di sepanjang kali tersebut.
Sementara itu, dua tanggul yang dikerjakan tahun 2020 dan 2021 akhirnya tergerus dan beberapa material batuan hanyut terbawa banjir. “Kondisi ini menyebabkan warga akhirnya bersiaga untuk mengungsi karena air sudah mulai masuk ke rumah penduduk,” kata Damianus.
BACA JUGA: Longsor di KM 21, Jalur Ende-Maumere Putus Total
Damianus mengatakan, ia bersama keluarganya merasa panik karena rumah mereka berada persis di tepi kali. “Saya lihat debit air mulai naik sekitar pukul 04.00 dan puncaknya itu pada pukul 12.00 siang. Air sudah di bibir kali maka kami yang bermukim di sepanjang kali ini sempat panik. Ada yang mau mengungsi ke tempat yang aman,” katanya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Ende, Frans Lewang menyatakan, banjit menyebabkan dua tanggul sebagiannya tergerus dan jebol.
Menurut Frans, saat pemantauan di lokasi, banyak batuan yang terbawa banjir besar. “Kita akan membuat laporan ke Bupati bagaimana penanganan ke depannya,” ujar Frans Lewang yang dihubungi melalui sambungan telepon
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Ende, Yasinta Sare mengimbau warga yang bermukim di sepanjang bantaran kali agar tetap waspada dan menjauh dari kali. “Tetap waspada. Warga masyarakat kami minta menjauh dari pinggir kali sebab aliran air cukup besar,” katanya.
Seperti yang disaksikan medi ini di lokasi, Rabu (19/1) sekitat pukul 13.00 wita, warga yang bermukim di sepanjang kali Wolowona bahkan dari Kota Ende berdatangan untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Termasuk hadir juga Tim BPBD dan Dinas PUPR Ende. (Kr7)