BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Permukiman warga RT 10/RW 02, Kampung Golput, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), terendam banjir dengan tinggi muka air sekira 70 centimeter, Rabu (19/1). Salah satu pemicu banjir itu akibat meluapnya Kali Wae Bobo.
Banjir terjadi setelah wilayah itu diguyur hujan lebat sejak Rabu (19/1) pagi sekira pukul 05.00 hingga pukul 14.00 Wita. Ada sebanyak 30 rumah warga yang terendam banjir. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun kerugian material diperkirakan Rp 40-an juta. Pemerintah telah turun ke lokasi.
“Ini gara-gara sejak pagi hujan deras sampai siang hari. Sehingga mengakibatkan Kali Wae Bobo banjir dan meluap. Saat peristiwa, banyak warga yang langsung mengungsi ke tempat yang aman,” ujar Abdul, warga Kampung Golput, saat ditemui TIMEX di lokasi bencana, Rabu (19/1).
Menurut Abdul, peristiwa tersebut sudah menjadi langganan ketika musim hujan. Dimana pada tahun sebelumnya, pernah terjadi peristiwa yang sama. Apalagi ketika wilayah hulu dari Kali Wae Bobo, diguyur hujan lebat. Sehingga mungkin perlu butuh perhatian pemerintah setempat.
“Mungkin butuh dilakukan normalisasi sungai dengan tanggul. Sehingga ketika Kali Wae Bobo banjir, tidak meluap dan tidak merendam permukiman warga. Kalau tidak, ke depan ini menjadi ancaman bagi kami warga di Kampung Golput. Tadi saya ukur, ketinggian air itu hampir satu meter,” ungkap Abdul.
BACA JUGA: Hujan Deras Sejak Pagi, 2 Tanggul di Kali Wolowona Jebol
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Matim, Petrus Subin, yang dihubungi TIMEX melalui HP, mengatakan, pihaknya bersama Polisi, TNI, Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan, telah turun memantau kondisi banjir yang merendam pemukiman warga tersebut. Pihaknya juga telah merespon dengan bantuan darurat.
“Kami sudah memberi bantuan per kepala keluarga (KK) berupa beras 10 kilogram, air mineral, dan dua dos mi instan. Bantuan ini merupakan respon cepat pemerintah untuk membantu warga yang terdampak banjir. Sifatnya darurat,” ujar Petrus.
Lanjut Dia, bantuan itu diserahkan langsung kepada sasaran. Dimana sesuai hasil pendataan di lapangan, jumlah rumah yang terendam banjir itu sebanyak 30 unit, dengan jumlah 34 KK. Petrus berharap, bantuan yang diserahkan oleh Pemkab Matim itu, bisa membantu warga yang terdampak. Dia juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terhadap banjir.
“Saya menghimbau warga, untuk tetap waspada dengan banjir. Mengingat intensitas hujan saat ini cukup tinggi. Terkait permintaan warga, kedepan mungkin harus dibangun tembok dinding sungai Kali Wae Bobo, biar banjir tidak meluap ke pemukiman warga dan mengacam ketenangan warga. Hal ini mungkin kami harus koordinasi dengan dinas PUPR. Karena sangat urgen ditindaklanjuti,” punggkas Petrus (*)
Penulis: Fansi Runggat