JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pendidikan program guru penggerak angkatan kedua telah berakhir pada Desember 2021 lalu. Adapun, sebanyak 3.004 guru dinyatakan lolos dari pendidikan Guru Penggerak yang telah berlangsung sejak April 2021 lalu tersebut.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada 3.004 guru penggerak angkatan dua yang menyelesaikan pendidikan selama 9 bulan dari bulan April sampai Desember 2021,” tutur Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim dalam Penutupan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan II secara daring, Kamis (20/1).
Nadiem menyampaikan, jika Guru Penggerak ini akan menjadi garda terdepan dalam kebijakan Merdeka Belajar. Guru Penggerak diharapkan membawa transformasi dunia pendidikan di Indonesia.
“Transformasi pendidikan ada di tangannya guru penggerak, yang tidak takut dengan perubahan, malah menjadi pemimpin perubahan,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Praptono mengungkapkan bahwa seleksi guru penggerak ini telah melalui proses yang cukup panjang. Awalnya, terdapat 3140 peserta yang ikut dalam program ini. “Awal keikutsertaanya sebanyak 3.140 peserta dari 71 kabupaten kota di 23 provinsi,” tutur dia.
Selama masa pendidikan 9 bulan itu, sebanyak 131 guru tak bisa melanjutkan pendidikan karena berbagai hal. Mulai dari sakit, meninggal dunia atau pindah tugas. “Sehingga jumlah calon guru penggerak yang ikut pendidikan 9 bulan bulan ini 3.009 orang,” imbuhnya.
Kemudian, dari 3.009 calon guru penggerak yang telah mengikuti pendidikan, terdapat lima orang guru yang tidak lulus. “Pada kesempatan ini selamat pada 3.004 calon guru penggerak atau 99,83 persen yang telah dinyatakan lulus dan lima calon guru penggerak tidak bisa kita wisuda atau lulus dalam pendidikan ini,” tutup Praptono. (jpc/jpg)