KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebulan bertugas sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol Setyo Budiyanto sudah mengunjunggi sejumlah instansi untuk menjalin silaturahmi. Tidak sedikit juga pimpinan dan pejabat yang melakukan silaturahmi ke kantornya.
Kali ini, mantan Direktur Penindakan KPK itu berkesempatan mengadakan media gathering dengan media desk Polda NTT di Sonaf Room Subasuka Restoran Kupang, Rabu (26/1).
Dalam kegiatan yang bertema “Pemantapan Komunikasi Publik Melalui Optimalisasi Sinergitas Bidang Humas Polda NTT dengan Media” itu, Irjen Setyo mengawali sambutannya dengan harapan kiranya keberadaannya di NTT bisa diterima masyarakat.
Dirinya menyadari, dalam menjalankan tugas sebagai Kapolda tentu memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan. Sehingga dirinya sangat membutuhkan kerja sama media untuk menjaga kondisi Kamtibmas di wilayah hukum NTT.
“Saya sangat membutuhkan peran dari media. Ada hubungan yang positif sesuai dengan tugas dan peran masing-masing,” katanya.
“Pemberitaan menjadi tanggung jawab teman-teman media, sementara Polda NTT bertanggungjawab atas Kamtibmas,” tambah jenderal dua bintang di pundak itu.
Dikatakan, era disrupsi teknologi digital adalah era terjadinya inovasi dan perubahan secara fundamental karena hadirnya teknologi digital dapat mengubah sistem yang terjadi secara global. Untuk itu, media juga dituntut agar cepat dalam menjalankan tugasnya serta mengembangkan inovasi yang kreatif.
Menurutnya, selama ini media sudah menjalankan tugasnya secara profesional, karena bicara terkait media, sangat berpengaruh terhadap peran pemimpin dimana pun serta masalah ketertiban, kemanan, dan lain-lainnya.
“Pengaruhnya bisa positif dan negatif. Maka kita harus hati-hati dan bekerja sesuai kode etik yang berlaku. Setiap pemberitaan harus dilakukan secara benar, koreksi, klarifikasi untuk keberimbangan sebuah produk berita karena pengaruhnya sngat luar biasa,” tandasnya.
Irjen Setyo meyakini, para jurnalis memiliki histori dan perubahan status sesuai dengan jenjang, pengalaman yang ada. Kelak nanti menjadi pemimpin karena ketelitiannya.
Teknologi semakin canggih tetapi peran media juga penting agar memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga tidak ada yang terlibat hukum.
“Kita cegah tindakan-tindakan yang kemudian berdampak hukum karena tindakan hukum merupakan tindakan terakhir maka pencegahan itu penting,” bebernya.
Irjen Setyo menyadari bahwa pekerjaan sebagai wartawan sangat sulit dan mengejar berita penugasannya serta sesuai dengan tuntutan masyarakat. Namun ia meminta pengertian baik dari wartawan karena ada batasan-batasan yang disampaikan.
“Kami tidak menyampaikan secara fulgar apabila berkaitan dengan proses hukum. Namun akan dibuka dalam persidangan. Kalau belum, tentu disampaikan berupa informasi saja,” bebernya. (r3)