Pertimbangkan Unsur Kemanusiaan, Polsek Oebobo Fasilitasi Karantina Ibu Pembuang Bayi

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sabtu (22/1) lalu, warga di Jalan Fatudela II, RT 25/RW 06, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang dikagetkan dengan penemuan sesosok bayi perempuan di samping rumah salah seorang warga. Peristiwa tersebut kini dalam penanganan pihak kepolisian sektor (Polsek) Oebobo.

Kapolsek Oebobo, Kompol Joni Sihombing mengatakan, setelah menerima laporan dari masyarakat, pihaknya langsung melakukan tindakan evakuasi dan menyelematkan bayi ke Rumah Sakit Bhayangkra (RSB) Drs. Titus Uly Kupang.

Setelah mendapat penanganan medis karena banyak luka disekujur tubuh bayi malang itu, polisi kembali melakukan penyeledikan untuk mengungkap ibu dari sang bayi tersebut.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Kompol Joni, didapati ibu dari bayi tersebut. Dari hasil introgasi, ibunya berinisial LL, 16. Ia diduga melahirkan secara sendiri dan masih di bawah umur.

“Kami pertimbangkan unsur kemanusiaan. Kami juga melakukan tindakan evakuasi terhadap ibunya ketika diketahui melahirkan,” kata Kompol Joni Sihombing kepada TIMEX disela-sela kegiatan vaksinasi merdeka anak di SMP Swasta Muhamadyah Kupang, Rabu (26/1).

Kompol Joni menjelaskan, ibu dan bayi tersebut mendapatkan perawatan intensif dan sudah dinyatakan sehat. “Setelah dirawat selama 4 hari sudah dinyatakan sehat dan diizinkan pulang. Namun melihat kondisi kesehatan dan pertimbangan keluarga dan masyarakat, kami bekerjasama dengan Balai Karantina Perempuan dan Anak Naibonat, ibu bayi ini kita karantina sementara,” ungkap Kompol Joni.

Mengenai proses hukum terhadap pelaku pembuang anak ini, Kompol Joni menegaskan bahwa pihaknya memilih mendahulukan penanganan terhadap sang ibu dan bayinya hingga benar-benar pulih.

Intinya, kata Kapolsek, pihaknya mengedepankan pertimbangan unsur kemanusian. Urusan proses hukum kemudian. “Intinya kita melakukan tindakan kemanusiaan terlebih dahulu untuk menyelamatkan ibu dan bayi ini. Proses hukum nanti kemudian,” tegasnya.

Terhadap identitas dari ayah biologis bayi ini, menurut Kompol Joni, pihaknya sudah mengantongi identitasnya, tinggal berproses setelah ibu dan bayinya benar-benar sehat.

Untuk diketahui, seorang bayi perempuan yang baru dilahirkan ditemukan dalam kondisi tubuh dipenuhi semut dan lalat di Jalan Fatudela II, RT 25/RW 06, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, persis di samping rumah AS, 45, ayah kandung dari pelaku LL.

AS yang sehari-hari bekerja sebagai sopir mengaku, pada Sabtu (22/1), sekira pukul 04:30 Wita, ia terbangun dan mendengar tangisan anak bayi di luar rumahnya.

Penasaran dengan suara bayi tersebut, ia pun bergegas keluar dan mencari sumber suara. Ia kaget melihat ada bayi tergeletak di atas batu di samping kamar mandi rumahnya.

AS kemudian meminta bantuan kepada seorang ibu, EP, 64, agar mengangkat bayi tersebut. “Saat ditemukan, bayi masih hidup dan penuh dengan semut,” ujar AS.

Dikatakan saat itu, ari-ari/placenta bayi masih menempel pada perutnya dan sudah banyak semut di kepala bayi. AS langsung membawa bayi tersebut ke RS Leona Kupang untuk perawatan medis.

Bayi perempuan itu dinyatakan sehat dan diizinkan pulang ke rumah untuk perawatan lebih lanjut usai mendapat penanganan medis di RS Leona Kupang.

Aparat keamanan dari Polsek Oebobo bergegas ke lokasi penemuan bayi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengidentifikasi ibu yang membuang bayinya.

Diperoleh informasi kalau bayi itu dilahirkan oleh LL pada Sabtu (22/1) dinihari sekira pukul 03.00 Wita di dalam kamar mandi rumahnya. Karena takut, LL pun membuang bayinya di samping kamar mandi. LL selama ini menyembunyikan kehamilannya dari kedua orang tuanya. (r3)

  • Bagikan