KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr melakukan mutasi terhadap sejumlah pastor paroki, co pastor paroki dan mengisi sejumlah pastor di beberapa stasi di wilayah Keuskupan Agung Kupang (KAK).
Pergantian pastor paroki ini diumumkan dalam misa yang dipimpin Uskup Mgr Petrus Turang yang dihadiri para imam KAK yang berlangsung di Paroki Sta. Maria Asumpta, Kamis (27/1) pagi.
Misa yang berlangsung sejak pukul 10. 00 Wita disiarkan langsung melalui chanel YouTube Gereja Katolik Sta Maria Asumpta. Uskup Mgr Petrus Turang bertindak sebagai konselebran utama didampingi RD. Geradus Duka, Pr dan dua pastor lainnya.
Berikut ini nama-nama pastor paroki yang dimutasi Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr.:
1. RD. John Rusae, PR menjabat sebagai Pastor Paroki St. Yoseph Naikoten
2. Pater Dagobertus Sota Ringgi, SVD yang sebelumnya menjadi pastor paroki dikembalikan ke Kongregasi SVD Timor
3. RD. Mario Kosat, Pr diangkat menjadi Pastor Paroki Yesus Gembala Yang Baik-Kalabahi
4. RD. Dedy Ladjar, Pastor Paroki St. Maria Fatima – Alor
5. RD. Beatus Ninu, Pr sebagai Pastor Paroki BOM-Noelmina
6. P. John Udjan, SVD, sebagai Pastor Paroki Tofa
7. RD. Longginus Bone, Pr sebagai Pastor Paroki BTN Kolhua
8. RD. Yohanes Kartiba, Pr, Co Pastor Paroki Naikoten
9. RD. Quido Umbu Yami, Pr ditugaskan ke Yaswari-SoE
10. RD. Hiro Nitsae, Pr sebagai Kuasi Paroki Lasiana
12. RD. Alo Monteiro, Pr tugas belajar di STIPAS Kupang
13. RD. Yustinus Phoa, Pr Pastor Kuasi Paroki Oesapa
14. RD. Herminus Un, Pr sebagai Sekjen KAK sekaligus Ketua Komisi HAK
15. RD. Sipri S. Senda, Pr moderator kelompok-kelompok awam kategorial kecuali PMKRI, Wanita Katolik dan Persekutuan Kharismatik
16. RD. Hiro Nitsae, Pr sebagai Pastor Moderator KMK KAK, dan sejumlah nama lainnya.
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr dalam khotbahnya meminta kepada para imam di KAK untuk selalu memanjatkan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kebaikan kepada mereka.
Para Imam, demikian Uskup Turang, diminta selalu menyampaikan kabar baik kepada dunia agar apa yang diminta oleh Kristus kepada para muridNya, dapat terwujud dan terlaksana dalam perjalanan hidup di dunia.
Uskup Mgr. Turang mengaku, banyak kesulitan dan tantangan dialami para imam dalam mewujudkan diri sebagai saksi Kristus. Terutama sebagai orang yang dipercayai oleh Kristus untuk mengarahkan umatNya.
“Sebagai Imam, tentu saja sadar bahwa apa yang dapat kita laksanakan adalah membagikan kasih karunia, kasih yang diberikan secara cuma-cuma oleh Allah dalam hati kita,” ungkapnya.
Kepada mereka yang hadir termasuk perwakilan tokoh umat, Uskup Turang menyampaikan terima kasih kepada Tuhan atas karunia yang diberikan untuk menggerakan semangat Injil dalam perjalanan karya pastoral.
Dalam gereja Katolik universal, sambung Uskup Turang, para imam sudah menjalankan apa yang disebut “berjalan bersama untuk menemukan kembali” dengan rasa syukur, bagaimana kasih karunia Allah itu hadir dalam perjalanan hidup setiap hari.
“Dan semoga pertemuan-pertemuan kita berjalan bersama itu memang bukan saja menyampaikan hal-hal tertentu untuk dikirim kepada petinggi di Roma, tapi itu menjadi sentuhan yang sederhana bagi kita mulai dari keluarga, KUB, Stasi, Kapela, Paroki, kawasan lingkungan kita, kawasan dimana semangat injil ada dan tumbuh,” ungkapnya.
Terkait pergantian dan penyegaran di lingkungan KAK, Uskup Turang meminta untuk dijadikan satu kesatuan yang memimpin, di dalam perjalanan hidup gereja agar semangat Injil hadir dengan baik dalam diri para imam, sehingga bisa membagikan, menggerakan, dan mendinamisir semangat Injil yang sudah dianugerahkan ketika menerima sakramen permandian.
“Itulah itu semangat Injil kita. Kita bergembira untuk membangun persekutuan hidup iman, dimana orang saling melayani satu sama lain sebagai satu bagian untuk berbagi kasih karunia yang sudah dianugerahkan kepada maing-masing orang dan karunia itu memang diberikan cuma-cuma oleh Allah,” khotbah Uskup Turang. (yl/aln)