KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tersisa dua tahun lagi. Namun dari perspektif strategis, periode waktu itu harus dimaksimalkan sedini mungkin.
Partai Politik (Parpol) di daerah sudah mulai memanaskan mesin berupa pemantapan pengurus hingga kader melalui konsolidasi guna mempersiapkan diri menghadapi hajatan lima tahunan tersebut.
Misalnya yang dilakukan Partai Demokrat NTT. Kini partai yang sempat bepolemik dengan terpilihnya Ketua DPD baru itu mulai membentuk pertahanan dan menyiapkan diri menghadapi Pemilu 2024.
Berbekal pengalaman pahit yang diperoleh ketika Pemilu 2019 lalu, partai yang kini dipimpin Leonardus Lelo di Provinsi NTT tengah menyiapkan strategi khusus sebagai langkah memenangi pesta demokrasi itu tahun 2024 nanti.
Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Leonardus Lelo, kepada awak media di Sekretariat DPD, Kelurahan Oebobo, Sabtu (29/1), mengatakan, strategi politik yang sedang dibangun merupakan senjata yang tidak bisa dibuka kepada publik.
Menurut Leo Lelo, pada Pemilu sebelumnya, partai berlambang mercy itu kalah telak pada perolehan suara di NTT. Jumlah perolehan suara itu sangat menurun dari Pemilu sebelumnya.
Ia menyebut, pengalaman kekalahan itu menyakitkan namun menjadi pelajaran berharga agar pada Pemilu berikut Demokrat bisa meraih perolehan kursi di legislatif lebih banyak juga bisa memenangkan Pilkada 2024 mendatang.
Peran dari semua pihak, kata Leo Leo, sangat dibutuhkan dalam mendukung eksistensi partai politik, sehingga anggota DPRD NTT itu berharap Partai Demokrat harus berkoalisi dengan rakyat.
“Informasi dan dukungan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat menjadi kunci perjuangan Partai Demokrat,” ujarnya.
Tugas dan persiapan partai, lanjut Leo Lelo, terus ditingkatkan. Ini dimulai dengan tahapan persiapan menuju proses pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat NTT periode 2021-2026. Selanjutnua persiapan Musyawarah Cabang (Muscab) serentak di 22 kabupaten/kota.
Setelah Muscab, demikian Leo Lelo, agenda besar yang juga menanti adalah bagaimana persiapan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan anggota legislatif (Pileg), dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Karena bagaimana pun, demokrat memiliki obsesi bahwa partai modern, adalah partai yang memberi dampak kepada masyarakat.
“Kami memiliki tagline berkoalisi dengan masyarakat. Problem kemasyarakatan, problem sosial, problem pembangunan di daerah, dan problem kebijakan pemerintah untuk mewujudkan keadilan sesuai kemampuan yang ada mulai dari pengurus dan DPRD di semua tingkatan,” tuturnya.
Leo Lelo menyebutkan, pada Pemilu 2019 lalu, Partai Demokrat kalah telak di semua kabupaten, kecuali Kabupaten Sumba Barat yang sukses meraih kemenangan. Itu semua karena bagaimana persiapannya. Situasi itu sudah diketahui kelemahan dan kekurangan dari calon, maka dalam masa kepemimpinannya, Lelo Lelo mengaku akan merubah strategi demi memenangkan Pemilu 2024.
“Soal rekrut calon untuk Pilkada jua calon legislatif harus diperbaiki dengan mencetak kualitas sumber daya manusia. Tidak mengharapkan calon harus ada uang, namun kapasitas dan kapabilitas untuk membantu masyarakat,” katanya.
“Kami memiliki program pelatihan dan pembekalan, dan ini salah satu syarat. Kader yang ada pun harus ditingkatkan. Karena harus mengetahui persoalan dan fungsinya,” tambahnya.
Dikatakan, agenda pelatihan atau pembekalan ini menjadi syarat agar kader memiliki tanggung jawab karena ketika menjadi wakil rakyat harus mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana menjabarkan kepentingan masyarakat.
Leo menambahkan, pihaknya akan melakukan pembekalan untuk peningkatkan kemampuan sumber daya manusia bagi semua kader, khususnya kepada anggota DPRD agar memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menjalankan tugas dan fungsinya. “Sebagai anggota DPRD harus memiliki pengetahuan lebih terkait tugas dan fungsinya,” ucapnya. (r3/gat)