RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Paket pekerjaan long segment di ruas jalan negara Ruteng-Reo Kabupaten Manggarai, tahun anggaran 2022 sudah pada tahapan penandatanganan kontrak kerja. Pekerjaan ruas jalan dengan biaya lebih kurang Rp 15 miliar itu, fokusnya pada penanganan longsor. Khusus di dua titik longsor, penanganan permanennya dibangun bore pile (pondasi dalam).
“Ada tiga titik longsor yang ditangani, tapi dua titik ditangani dengan bore pile,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Satker Wilayah III Provinsi NTT, Mahmah Dian Mahendra, kepada TIMEX di Ruteng, Jumat (28/1).
Mahmah menjelaskan, dua titik longsor yang ditangani bore pile itu, yakni wilayah Kilometer (Km) 23, dan Km 47. Sementara wilayah Km 37, ditangani dengan pasangan batu. “Ada lebih dari tiga titik longsoran di ruas jalan Ruteng-Reo, namun tiga titik yang menjadi fokus penanganan di tahun 2022,” sebutnya.
Menurut Mahmah, sejauh ini titik longsor yang ada, tidak menghambat aktifitas lalu lintas di ruas jalan tersebut. Mahmah juga menjelaskan, selain fokus penanganan tiga titik longsor, pada ruas jalan Ruteng-Reo juga ada kegiatan penanganan patching dan dan slurry seal. Panjang ruas jalan untuk Ruteng-Reo mencapai 64 Km.
“Anggaran kontraknya sebesar Rp 15 miliar dari pagu sekira Rp 18 miliar yang bersumber APBN. Ini untuk pekerjaan long segmen preservasi. Di dalamnya, ada penanganan longsor dan patching juga slurry seal pada badan jalan. Sehingga tidak ada pekerjaan perbaikan efektif badan jalan,” jelas Mahmah.
Mahmah mengatakan, ada juga kegiatan untuk pengaspalan pada titik tertentu di ruas jalan Ruteng-Reo. Namun sifatnya bukan struktural tapi hanya lapisan aspal tipis untuk menutup permukaan yang kasar. Hal itu karena dana yang tersedia terbatas. Sehingga tahun 2022, yang paling diutamakan untuk ditangani adalah penanganan longsoran dari pada aspal.
BACA JUGA: Alokasikan Dana Puluhan Miliar, Pelihara Jalan Negara Ngada-Manggarai
BACA JUGA: Pemerintah Pusat Alokasi Rp 30 Miliar Tingkatkan Jalan Ruteng-Reo
Apalagi menurut Mahmah, saat ini kondisi struktur badan jalan masih bagus dan tidak ada hambatan. Sesuai hasil tender atau lelang, PT Floresco sebagai pemenang dan menjadi kontraktor pelaksana untuk penanganan ruas jalan Ruteng-Reo di tahun 2022.
Penandatanganan kontrak telah dilakukan pada Senin, 24 Januari 2022. Sementara untuk eksekusi lapangan, diperkirakan dua pekan ke depan setelah teken kontrak. “Sudah tanda tangan kontrak. Sekira dua pekan ke depan, pemeriksaan lapangan. Sambil kontraktor mobilisasi alat dan tenaga kerja. Setelah itu, baru mereka mulai kerja. Kontraknya sampai 31 Desember 2022,” kata Mahmah.
Terpisah, Warga Kota Reo, Chiko Lagur, kepada TIMEX menyambut baik program dari BPJN dengan penanganan permanen pada titik longsor di ruas jalan Ruteng-Reo. Apalagi ada dua titik yang ditangani dengan bore pile. Titik-titik itu menjadi langanan longsor setiap kali wilayah itu diguyur hujan.
“Kalau saja intensitas hujan sangat tinggi di wilayah Kabupaten Manggarai, pasti saja di tiga titik ini terjadi longsor. Hampir setiap tahun. Bersyukur karena tahun 2022, menjadi fokus penanganan untuk titik longsor ini,” kata Chiko.
Menurut dia, jika dilihat hampir seluruh titik di jalur Ruteng-Reo, selalu terjadi longsor saat hujan turun lebat. Mungkin karena struktur tanah. Namun menurut Chiko, dari sekian titik itu, ada yang perlu ditangani secara permanen. Seperti penanganan bore pile dan pasangan batu.
“Kalau untuk kondisi aspal jalan, saya melihat masih mantap. Artinya, badan jalan masih mulus. Tentu longsor di ruas jalan ini yang menjadi fokus untuk penanganan. Apalagi Ruteng-Reo, jalur utama ekonomi,” bilangnya. (*)
Penulis: Fansi Runggat