4 Rumah Terbakar di Jl Ahmad Razak Palopo, Perantau Asal NTT Kehilangan Tempat Tinggal

  • Bagikan

PALOPO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Si jago merah mengamuk. Sedikitnya ada empat rumah diamuk di Jalan KH M Razak, tepatnya di Kelurahan Binturu (Belakang kampus ATI Dewantara), Kecamatan Wara Selatan (Warsel), Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kejadian panas ini terjadi sekira pukul 07.00 Wita, Selasa (1/2). Beberapa sumber di lokasi kebakaran kepada Palopo menyebutkan, api bermula di rumah indekos berbahan kayu dan tripleks yang dihuni warga perantau dari Kupang, Provinsi NTT.

Setelah meratakan dua rumah kost, api kemudian merayap dan membakar dua rumah permanen warga yang bersampingan dengan rumah indekos. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp500 jutaan.

“Masih pagi, saya kaget pas keluar rumah, warga berhamburan lari dan berteriak histeris “kebakaran,” kata Awi, salah seorang warga di lokasi kejadian.

Hanya dalam hitungan menit, api sudah melalap habis satu bangunan lalu merembet ke bangunan sebelahnya milik Hamka. Di rumah Pak Hamka, api juga dengan cepat melalap atap dan kayu kuda-kuda rumah berbahan kayu itu.

Di rumah tersebut, Hamka kepada Palopo Pos (Grup TIMEX) mengaku hanya sempat menyelamatkan mobilnya, sedangkan isi rumahnya ludes terbakar. Bahkan uang untuk biaya kuliah anak-anaknya senilai Rp75 juta juga hangus dilalap api. “Tidak banyak bisa diselamatkan dari
dalam rumah. Api cepat menjalar dari atas. Plafon juga hangus. Mobil ji (Saja) yang sempat saya selamatkan. Kita terima dengan sabar, ini musibah,” ujarnya.

Sementara itu, indekos yang berada di bagian belakang, sumber api terdiri dari 15 kamar dengan penghuni sekira 20-an ini diketahui milik Andi Kartini, yang berdomisili di Kota Makassar.

Di dalam kamar-kamar indekos tidak ada yang tersisa. Semua ludes. Baik mesin molen hingga surat-surat berharga. Bahkan uang pembayaran kamar-kamar juga ikut terbakar. Padahal uang sekira jumlahnya Rp25 juta akan segera ditransferkan ke pemilik indekos Andi Kartini.

Rusdi, salah satu penghuni kamar, asal Kupang, NTT menuturkan, saat kejadian, sebagian besar laki-laki sudah berangkat bekerja. “Kebetulan kami ada pekerjaan borongan di Toraja, membangun gedung. Jadi kami pagi-pagi naik ke Toraja. Pas kami di puncak, ada telephone dari ibunya di rumah, katanya rumah terbakar. Terpaksa laki-lakinya kembali lagi,” ujarnya di lokasi sambil duduk bersila memandang bekas kebakaran yang masih mengeluarkan asap.

Beruntung saat kejadian, tidak ada korban jiwa. Hanya saja, seorang ibu terbakar di bagian lengan kiri, saat hendak menyelamatkan Kartu Keluarga (KK), tetapi tidak berhasil karena panas api yang sangat menyengat.

Lantaran panas api, membuat satu unit motor yang terparkir di pinggir jalan tak jauh dari indekos, bagian kapnya meleleh. Sedangkan dedauan yang berada sekira radius 30 meter juga nampak layu.

Petugas pemadam kebakaran dari unit kantor Camat Wartim sempat kewalahan mengakses lokasi kebakaran, lantaran salah alamat.

Bahkan saat dekat lokasi, roda belakang kendaraannya terperosok kedalam parit akibat plat deker yang sempit. Kebanyakan penghuni indekos warga pendatang dari Kupang, NTT, bekerja sebagai buruh bangunan dan ada juga yang sedang kuliah.

Selain itu, ada juga penghuni kamar warga Palopo yang sudah berkeluarga. Saat ini mereka mengungsi ke rumah indekos milik Lurah Binturu yang tidak terlalu jauh dari lokasi kebakaran. Dari pihak kelurahan juga tengah melakukan pendataan korban kebakaran.

Di lokasi kebakaran, petugas Polsek Wara Selatan dipimpin AKP Marthen memasang garis polisi untuk dilakukan identifikasi, serta menghindari aksi penjarahan. (ded/idr)

  • Bagikan