ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Ende, Djafar Achmad bersama istrinya, Mastuti Djafar menerima suntikan vaksin ketiga atau booster, bertempat di ruang Kelimutu lantai 1 kantor Bupati Ende, Rabu (2/2). Selain Bupati Djafar, suntikan vaksin booster juga diterima sejumlah pimpinan perangkat daerah dan staf sekretariat daerah.
Seperti disaksikan TIMEX, sebelum divaksin, para penerima vaksin menunjukkan KTP untuk dilihat nomor induk kependudukan (NIK) guna memastikan apakah sudah bisa menerima vaksin booster atau belum.
Usai menerima vaksin booster, Bupati Djafar Achmad mengingatkan warga masyarakat agar tertib protokol kesehatan. Apalagi, saat ini ada varian baru Omicron.
“Protokol kesehatan harus terus dilaksanakan. Selain itu yang belum vaksin mari kita vaksin, dan kalau sudah enam bulan mari kita vakain booster,” pesan Bupati Djafar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, dr. Aries Dwi Lestari usai pelaksanaan vaksin tersebut mengatakan, vaksinasi booster adalah vaksinasi Covid-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan. “Yang menerima booster adalah mereka yang setelah enam bulan telah menerima vaksin tahap satu yang kedua,” jelas dr. Aries.
Pelaksanaan vaksinasi booster, demikian dr. Aries, dilakukan berdasarkan surat edaran HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan (Booster) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Berdasarkan hasil studi, lanjut dr. Aries, terjadi penurunan antibodi pada 6 bulan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis primer lengkap, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster untuk meningkatkan proteksi individu. Terutama pada kelompok masyarakat rentan.
“Karena itu diwajibkan dilakukan pemberian vaksinasi booster untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun,” ujar mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende ini. “Dengan adanya vaksinasi booster, kita harapkan bisa mencegah terjangkitnya virus Omicron atau setidaknya imun kita bisa meminimalisir serangan virus tersebut,” harapnya.
Dokter Aries Dwi Lestari menjelaskan,vaksin booster dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu mekanisme homolog dan heterolog. Homolog yaitu pemberian vaksin booster menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. Sementara itu, mekanisme heterolog, yaitu pemberian vaksin booster menggunakan jenis vaksin berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Jenis vaksin yang digunakan antara lain, untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml).
Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis(0,15 ml).
“Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di lengan atas. Penyuntikan half dose dilakukan dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai 0,3 ml yang telah diberikan tanda ukuran dosis 0,15 ml dan 0,25 ml,” sebut dr. Aries.
Dokter Aries menambahkan, pelaksanaan vaksinasi booster dilakukan di Puskesmas yang ada. Sementara , pihaknya juga menyiapkan posko vaksin di halaman RSUD Ende.
“Kita buka setiap hari jam kerja, kecuali hari Minggu dan hari libur. Masyarakat bisa datang ke sana sambil membawa persyaratan yakni KTP atau KK,” pungkasnya. (Kr7)