Usai Pelantikan, Sisco Bessi Beber Program Unggulan PSMTI Kota Kupang

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Kupang resmi dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua PSMTI NTT, Hengky Liyanto.

Fransisco Bernando Bessi yang dipercayakan menahkodai oraganisasi yang bergerak di bidang sosial tersebut dikukuhkan bersama jajaran pengurus bertempat di Grand Mutiara Kupang, Jumat (3/1).

Acara yang dilakukan dengan penuh hikmat tersebut dikemas dengan perayaan hari raya Imlek. Terdapat pertujukan atraksi barongsai sebagai salah satu ciri khas dari perayaan Tahun Baru Cina ini.

Turut hadir, Wakil Wali Kota Kupang Herman Man, anggota DPRD NTT, dr. Christian Widodo, Ketua DPRD Kota Kupang, Pengurus PSMTI Kota dan Provinsi NTT.

Fransisco Bernando Bessi, Ketua PSMTI Kota Kupang menyebutkan setelah dilantik sebagi ketua, terdapat banyak sekali pergumulan yang ia mesti lakukan dalam rangka membantu masyarakat Kota Kupang yang kini berkekurangan.

BACA JUGA: Terpilih Aklamasi Pimpin PSMTI Kota, Ini Harapan Hengky Lianto untuk Sisco Bessi

Tanggung jawab ini menurut sosok yang akrab disapa Sisco Bessi ini tidaklah mudah. Karena itu, lanjutnya, yang perlu dan pertama dilakukan adalah konsolidasi dan koordinasi guna memperkuat serta memantapkan program kerja.

Hal ini dilakukan karena 80 persen pengurus merupakan kaum millenial, sehingga perlu adanya penguatan kapasitas dalam berorganisasi karena wadah tersebut merupakan wadah sosial.

“Kami akan membahas pelayanan kami kepada masyarakat. Bentuk aksi sosial apa yang dilakukan dan kapan dilakukan. Ini adalah keputusan bersama jadi kami akan sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat termasuk bedah rumah,” ungkapnya.

Selain itu, rencana program yang akan dilakukan yakni dibidang olahraga. Selama ini, pelayanan sosial terus dilakukan namun monoton pada pemberian makanan. “Olahraga menjadi mimpi kami untuk membantu anak-anak agar bisa membentuk karakter mereka. Pengurus memiliki kemampuan untuk itu dan ahli pada bidang olahraga masing-masing,” katanya.

“Kita berikan makanan tapi orang itu tidak sehat sama saja. Maka pola pelayanan kami akan diskusikan bersama agar ada pendampingan olahraga. Olahraga tidak butuh anggaran, sehingga bisa mengorbitkan generasi penerus pada bidang olahraga,” jelasnya. (r3)

  • Bagikan