Pemkab Ngada Simpan Aset dan Dana Desa di Bank NTT

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada melakukan serah terima barang milik daerah kabupaten itu senilai Rp 6 miliar, dengan status pemindahtanganan sebagai bagian dari penambahan modal pemerintah daerah ke Bank NTT. Serah terima ini juga termasuk Dana Desa di Kabupaten Ngada. Pemkab Ngada mempercayakan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) untuk mengamankan aset dan dana desa.

Selain aset daerah dan dana desa, Pemkab Ngada dan Bank NTT juga melakukan kesepakatan bersama dalam hal penyedia layanan perbankan untuk pengelolaan keuangan Pemkab Ngada pada PT Bank NTT Kantor Cabang Bajawa. Proses kesepakatan bersama ini dilakukan di Kantor Bank NTT Kupang, Kamis (3/2).

Hadir Bupati Ngada, Paru Andreas bersama jajarannya. Bupati Andreas melakukan penandatanganan MoU ini bersama Direktur Dana dan Treasury Bank NTT, Yohanis Landu Praing serta Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu.

Hilarius Minggu mengatakan, penyerahaan aset tanah dan MoU pengelolaan keuangan Pemkab Ngada yang dipercayakan kepada Bank NTT merupakan suatu kepercayaan besar. “Dari penyerahan ini, kami akan minta persetujuan Otoritas Jasa Keuangan, diharapkan bisa diproses selama satu bulan,” katanya.

Menurutnya, meruuk program pemerintah pusat, semua lembaga dan daerah harus mengarah ke digitalisasi. Karena itu, Bank Indonesia sementara berupaya untuk mengoptimalkan digitalisasi perbankan. “Jadi ke depannya, uang tunai akan semakin berkurang, semuanya menggunakan transaksi non tunai saja,” jelas Hilarius.

Bank NTT, demikian Hilarius, juga sudah masuk dalam program BI-Fast. Dengan ini, maka bisa melakukan transaksi 1 kali 24 jam, tetapi jumlahnya terbatas hanya sampai Rp 250 juta.

Menurut Hilarius, BI menilai berdasarkan beberapa indikator bahwa beberapa kabupaten kelompoknya sudah maju. Seperti di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, dan Pemerintah Provinsi NTT sendiri. “Diharapkan agar dengan adanya MoU ini, Kabupaten Ngada juga bisa lebih maju,” harap Hilarius.

Sementara itu, Direktur Dana dan Treasury Bank NTT, Yohanis Landu Praing, mengatakan bahwa Bank NTT tengah berupaya mewujudkan satu tujuan besar yang diharapkan bisa terlaksana pada tahun 2024 nanti. Yaitu sebagai Bank Devisa.

Strategi besar ini, kata Yohanis, bisa dimanfaatkan dan difungsikan dengan baik. Semua upaya ini bertujuan agar transaksi-transaksi yang dilakukan konsumen bisa secara cepat, mudah, dan aman.
“Terima kasih juga Pemkab Ngada, karena seluruh dana desa sudah kembali ke Bank NTT,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Ngada, Andreas Paru, mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk jawaban atas komitmen pemerintah bersama Bank NTT untuk meningkatkan kinerja, berkolaborasi memikirkan fasilitas yang perlu disiapkan agar bagaimana ke depan Kabupaten Ngada dapat melakukan akselerasi atau percepatan pembangunan dengan baik.

“Tentujya semuanya ini berangkat dari ketersediaan sumber daya. Salah satu potensi yang ada di Ngada adalah Bank NTT Ngada. Kami berpikir bahwa Bank NTT harus dimanfaatkan secara baik, agar Bank NTT benar-benar memberikan dampak positif,” katanya.

Salah satunya, kata Andreas, adalah bagaimana meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ngada. “Memang ada beberapa tahapan lagi, tetapi diharapkan bisa diselesaikan dengan baik. Kita berharap akan ada digitalisasi dalam berbagai transaksi, pajak, dan lainnya, agar memaksimalkan pendapatan dan menimimalisir kebocoran,” harapnya.

Bank NTT, kata Bupati Andreas, merupakan bank milik masyarakat NTT. Karena itu Pemkab Ngada menarik semua dana desa dan disimpan di Bank NTT. “Kita bekerja untuk kepentingan daerah tetapi juga untuk meningkatkan Bank NTT ini. Kami mendukung agar digitalisasi dan percepatan dan peningkatkan untuk kemajuan daerah kita,” katanya. (r2)

  • Bagikan