KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- FK KMK UGM, Kemenkumham, Asosiasi RS TNI-Polri, BKKBN, YHKI, Koseindo dan komponen masyarakat lain berkolaborasi menggelar Bakti Sosial secara serentak di 30 provinsi, Sabtu (5/2). Bakti sosial yang diisi dengan vaksinasi Covid-19, penyuluhan kesehatan dan pengobatan massal ini menyasar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada 47 Lapas. Di provinsi NTT khususnya, kegiatan dipusatkan di Aula Lapas Kelas IIA Kupang dan dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kapusdokkes Polri, Irjen Dr.dr. Rusdianto, M.M.,M.Si, Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN Pusat, Wahida Paheng, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru, Kabiddokes Polda NTT, Kombes Pol. dr. Sudaryono, MM, Korem 161 Mayor Inf. Sandiman, Kepala RS Wirasakti Kupang, Letkol Coreb Kesehatan Dini Hendriyanto, SP.Pd., dan Kepala RS Bhayangkara, Kompol dr. Hery Purwanto, M.Si, Med,SP.B.
“Kami berbahagia sekali bisa hadir di Kota Kupang dalam rangka meninjau pelaksanaan bakti sosial dalam bidang kesehatan. Mulai dari tingkat pusat, ada elaborasi antara Kemenkumham dengan BKKBN, TNI-Polri, Koseindo dan yang lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia,” ujar Kapusdokkes Polri, Irjen Dr.dr. Rusdianto, M.M.,M.Si melalui rilis yang diterima media ini.
Saat ini, lanjut Rusdianto, bakti sosial difokuskan pada WBP di Lapas serta ikut berpartisipasi dalam rangka menekan penyebaran pandemi Covid-19. Oleh karena itu, bakti sosial salah satunya diisi dengan vaksinasi Covid-19 untuk melindungi para WBP dari paparan virus. Disamping pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan guna memberikan pengetahuan dan wawasan bagi WBP agar menerapkan pola hidup sehat.
“Kami berterima kasih kegiatan ini terlaksana dengan baik di Kupang walaupun cuaca hujan. Kami harapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut untuk tahun-tahun kedepannya,” imbuhnya.
Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN Pusat, Wahida Paheng mengatakan, inisiasi awal kegiatan bakti sosial datang dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Kedokteran (Kagama Dok) yang saat ini kebetulan bertugas sebagai TNI-Polri bahkan Kepala BKKBN. Dari sinilah koordinasi dilakukan untuk bekerjasama menyelenggarakan bakti sosial serentak di 30 provinsi. Bakti sosial yang meraih rekor MURI ini tidak hanya akan berhenti sampai disini, namun menjadi suatu kegiatan rutin kedepannya.
“Di Jakarta telah ditandatangani perjanjian kerjasama semua pihak dan selanjutnya perjanjian kerjasama ini akan ditindaklanjuti oleh perwakilan lembaga di masing-masing provinsi,” ujarnya.
Wahida menambahkan, bakti sosial yang menyasar masyarakat secara umum sebetulnya telah sering dilakukan. Namun, WBP kini menjadi fokus bakti sosial karena kompleksnya situasi di dalam Lapas. WBP diperhatikan kesehatannya dari segala aspek, baik fisik maupun psikologi. Itu sebabnya, mereka juga diberikan penyuluhan tentang ketahanan keluarga, pencegahan HIV/AIDS, hingga keluarga berencana. Pihaknya berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi WBP, khususnya dalam menumbuhkan kepercayaan diri mereka setelah nanti kembali ke masyarakat.
“Bahwa perbuatan mereka yang kemarin menjadi pembelajaran dan kedepannya menjadi semangat baru untuk mereka melanjutkan hidup supaya tidak terjadi lagi hal-hal sebelumnya,” paparnya.
Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone menyampaikan terima kasih, apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada FK KMK UGM, Kemenkumham, Pusdokkes Polri, Biddokkes Polda NTT, BKKBN Pusat, BKKBN NTT, RS Wirasakti Kupang, dan RS Bhayangkara yang menyelenggarakan bakti sosial di Lapas Kupang. Undang-undang No.39 Tahun 1999 tentang HAM telah mengamanatkan bahwa pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia. Salah satunya, memastikan hak-hak dasar masyarakat yang di dalamnya termasuk kesehatan dapat terpenuhi dengan baik.
“Hal ini sejalan dengan tujuan kegiatan bakti sosial untuk bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya WBP. Program ini luar biasa,” ujarnya.
Marciana mengaku siap menindaklanjuti kerjasama dengan melakukan kegiatan serupa menyasar WBP pada lapas-lapas yang ada di luar Kota Kupang. Sementara itu, salah seorang WBP, Moses mendapatkan vaksinasi Covid-19 dalam kegiatan bakti sosial di Lapas Kupang. “Saya sangat berterima kasih atas penyelenggaraan bakti sosial. Semoga kegiatan ini terus berlangsung karena sangat membantu kami sebagai warga binaan di Lapas Kupang,” ucapnya. (*/ito)