Bupati Agas Optimistis Koperasi Kartini Lari Kencang, Ini Harapannya

  • Bagikan

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Manggarai Timur (Matim), Agas Andreas, menilai Koperasi Kredit (Kopdit) Kartini merupakan koperasi yang sehat. Dirinya juga optimistis bahwa koperasi yang berdiri sejak tahun 2009 lalu ini pasti bisa lari kencang.

“Pengalaman saya, kalau aset koperasi injak Rp 1 Miliar, itu pasti lari kencang. Koperasi Kartini sekarang asetnya Rp 1 Miliar lebih dan saya optimis pasti larinya kencang,” ujar Bupati Agas saat membuka kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Ke-13 Kopdit Kartini, di Borong, Jumat (4/2).

Kegiatan RAT ini berlangsung di Aula Rumah Jabatan (Rujab) Bupati, Golo Lada, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong. Selain dihadiri pengurus dan anggota Kopdit Kartini, juga hadir Kepala Dinas (Kadis) Koperasi, Perdagangan, dan UMKM Matim, Frans P. Sinta. RAT ini mengusung tema “Kopdit Kartini Milik Kita untuk Kesejahteraan Bersama”.

Bupati Agas juga meminta Kopdit Kartini Matim untuk menjadi koperasi atlet. Jika aset belum masuk angka Rp 1 Miliar, tentu itu masuk kategori koperasi tarian Manggarai “danding” atau melingkar. Mengapa harus jadi koperasi atlet, karena pelari itu ada target. Dimana dari garis star hingga finis, kuncinya kuat dan jangan takut.

“Yang buat itu adalah forum RAT. Saya menilai koperasi ini juga sehat. Indikatornya menyelenggarakan RAT tepat waktu. Dimana kalau koperasi primer seperti Kartini, itu RAT harus dilaksanakan pada Januari-Maret. Kalau dilaksanakan lewat dari waktunya, itu koperasi masuk ketegori sakit,” kata Bupati Agas.

Dikatakan, ke depan harus ada penambahan anggota di Kopdit Kartini. Minimal jumlah anggota tahun depan bisa mencapai 500 orang. Tugas untuk tambah anggota itu, semua pengurus dan anggota yang sudah masuk di koperasi harus ikut menggalang anggota baru.

Bupati Agas memotivasi penambahan jumlah anggota ke angka 500 orang dengan tujuan agar Kopdit Kartini bisa didorong ke Puskopdit.

“Aset juga harus bertambah. Kuncinya, tambah jumlah anggota. Saya yakin asetnya bisa naik Rp 3 miliar. Forum RAT ini nanti yang mengevaluasi semua itu. Kenaikan aset itu harus 20-25 persen. Ini memandu kita supaya bekerja. Kalau sudah masuk Puskopdit, nanti bisa dapat Dana Perlindungan Bersama (Daperma),” bilang Bupati Agas.

Dia juga berpesan, khusus kepada ibu-ibu yang hadir, untuk jangan suka mencari kopersi yang instan. Seperti suka pinjam di koperasi harian. Selain itu, tugas ibu-ibu, harus jadi penopang ekonomi rumah tangga. Jangan harapkan atau bergantung pada laki-laki.

“Untuk para suami, jangan larang istri berinovasi dan berkarya. Biarkan istri untuk mencari uang. Tugas kita semua ke depan, tolong orang yang terjepit. Supaya mereka tidak terjebak dalam koperasi harian,” pesannya.

Ketua Koperasi Kartini yang juga Ketua TP PKK Matim, Ny. Theresia Wisang Agas, kepada TIMEX mengatakan, Koperasi Kartini berdiri sejak 24 April 2009, bertepatan dengan hari Kartini. Sekarang sudah masuk tahun ke-14, dan menjalankan RAT ke-13. Anggota awal sebanyak 13 orang, dan kini jumlahnya 137 orang.

Sementara total aset hingga saat ini sudah mencapai Rp 1 miliar lebih. Tahun depan, target jumlah anggota bisa sebanyak 500 atau minimal 250 anggota. Awal berdiri, anggota hanya direkrut dari Tim Penggerak PKK. Saat itu juga anggotanya perempuan. Karena dalam anggaran dasar dan rumah tangga, hanya perempuan.

Tapi lanjut, Ny. Theresia, dalam perkembangan selanjutnya setelah menganalisa bahwa, PKK mengurus kesejahteraan. Berarti, anggotanya bukan cuma perempuan, tapi juga laki-laki. Wilayahnya, tidak hanya di kabupaten, tapi juga di kecamatan dan desa. Sehingga anggota saat ini, dari berbagai latar belakang profesi.

“Syarat masuk Puskopdit itu, asetnya minimal 500 juta dan anggota minimal 250 orang. Jadi dari aset kita sudah melewati target. Tinggal jumlah anggota yang kita kejar. Kenapa kita kejar masuk anggota Puskopdit, supaya disitu kita juga menjadi anggota Daperma,” bilang Ny. Theresia. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan