Kasus Meningkat Terus, Wabup Ngada Minta Dinkes Konsentrasi Full Berantas DBD

  • Bagikan

BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengalami peningkatan di Kabupaten Ngada. Wakil Bupati (Wabup) Ngada, Raymundus Bena meminta jajarannya untuk menangani kasus tersebut dengan serius.

Berdasarkan data yang disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Yak Yos Mawo, S.Sos kepada TIMEX, Selasa (8/2), hingga kemarin (7/2), kasus DBD di Ngada meningkat menjadi 41 kasus.

Menyikapi data itu, Wabup Raymundus Bena meminta pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada harus menjadikan kasus DBD sebagai fokus penanganan saat ini.

Menurutnya, saat ini DBD di Ngada mengalami peningkatan, dimana pada awal Januari hingga Febuari mencapai 41 orang. Dari jumlah itu, tiga diantaranya meninggal dunia.

“Saya sudah sampaikan agar DBD ini menjadi konsentrasi full, karena ini berdampak pada penilaian pusat kepada daerah. Jika ini meningkat kita akan dapat teguran,” ujar Wabup Raymundus saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (8/2).

Selain melakukan fogging, dirinya juga meminta petugas untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya DBD.

Petugas Kesehatan sedang membagikan abate kepada warga Dusun Feo, Desa Sarasedu, Kecamatan Golewa. Ini merupakan upaya penanganan kasus DBD yang terus meningkat di Ngada. Gambar diabadikan Jumat (4/2). (FOTO: Saver Bhula/TIMEX)

Raymundus juga berharap masyarakat untuk segera ke rumah sakit jika mengalami gejala-gejala yang mengarah ke DBD. “Kita berharap masyarakat untuk lebih proaktif untuk melakukan pembersihan lingkungan sekitar tempat tinggal,” harapnya.

Dikatakan, saat ini dirinya bersama Bupati Ngada Andreas Paru sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD dengan fokus pada pembersihan lingkungan tempat tinggal.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Hildegunda M.Wua kepada TIMEX, Jumat (4/2) menjelaskan, penyakit DBD tersebut diakibatkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang saat ini kian mengkhawatirkan di Kabupaten Ngada. “Memang benar adanya penambahan pasien positif DBD. Sejak awal tahun 2022 hingga saat ini, kasusnya terus meningkat,” ungkapnya.

Hildeguna meminta adanya keterlibatan steakholder untuk bisa bersama menekan perubahan perilaku masyarakat Kabupaten Ngada. (*)

Penulis: Saver Bhula

  • Bagikan