KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT menerima kunjungan manajemen Bank Sulawesi Selatan-Barat (Sulselbar), di kantor pusat Bank NTT, Rabu (9/2). Kunjungan manajemen Bank Surselbar ini dalam rangka studi banding tentang branch marketing layanan digital Bank NTT.
Kunjungan manajemen Bank Sulselbar ini dipimpin Plt. Pemimpin Divisi Digitalisasi dan Layanan, Andriany. Turut dalam kunjungan itu, Amri Mahmud selaku Pemimpin Dept. Pengembangan Organisasi Divisi SIMO, Mawardi selaku Pemimpin Dept. APU-PPT Divisi Kepatuhan, Adhitya Grimaldy dari Divisi Digitalisasi dan Layanan, Adnan Rahman, Divisi Umum, dan Zainal Basri dari Divisi Teknologi Informasi.
Rombongan ini diterima langsung Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu bersama kepala divisi terkait.
Plt. Pimpinan Divisi Digitalisasi dan Layanan Bank Sulselbar, Andriany mengatakan, yang ingin dipelajari dari Bank NTT adalah bagaimana menerapkan Digital Branch. Apa saja fasilitas yang diberikan kepada nasabah, peruntukannya atau sasarannya seperti apa.
“Kami juga ingin belajar apa saja capaian Bank NTT. Ternyata banyak hal yang bisa kami pelajari disini. Kearsipan juga kami pelajari, ternyata dengan diskusi yang kami bangun, ada banyak hal yang bisa kami pelajari di Bank NTT ini,” kata Andriany.
Menurut Andriany, pihaknya memilih Bank NTT dengan pertimbangan bahwa penerapan Digital Branch sangat maju di Bank NTT. Selain itu, profil Bank NTT dan Bank Sulselbar banyak kemiripan.
“Misalnya buku bank sama, modal, dan aset kami tidak terlalu jauh perbedaannya. Itu beberapa alasan yang membuat kami memilih Bank NTT untuk melakukan studi banding. Kalau kami, Bank Sulselbar sudah menjadi Bank Devisa,” bebernya.
Andrany mengatakan, status Bank Sulselbar sudah menjadi Bank Devisa sejak 2019 lalu. Khusus untuk Bank Devisa, Andriany mengajak Bank NTT untuk melakukan studi juga di Bank Sulselbar.
“Saya sangat kagum melihat perkembangan teknologi di Bank NTT. Pegawai di Bank NTT sudah tidak banyak karena menggunakan teknologi. Pasalnya masalah yang di hadapi bank di daerah adalah masyarakatnya masih konvensional, semua transaksi mau dilakukan secara langsung. Padahal ada banyak kemudahan yang diberikan dengan kemajuan teknologi,” katanya.
Sementata itu, Kepala Divisi Corporate and Secretary Bank NTT, Endri Wardono, mengatakan, studi ini karena Bank Sulselbar melihat manajemen Bank NTT sukses menerapkan Smart Branch ini sejak 17 Juli 2021.
“Jadi mereka datang karena ingin belajar di Bank NTT. Dalam konteks ini, kami sama-sama belajar, karena mereka merupakan bank devisa,” katanya.
Menurutnya, Bank NTT dan Bank Sulselbar sama-sama merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD), dengan karakter bisnis yang hampir sama, pemiliknya juga Pemda, sehingga banyak hal yang dipelajari sama-sama. “Mereka belajar tentang persiapan mesin, soft dan hard, proses perizinan yang menjadi hal krusial dan lainnya,” katanya. (r2)