KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 mendatang akan diperhelatkan di Provinsi Aceh. Kesiapan untuk menghadapi ajang 4 tahun itu tengah dipersiapkan tuan rumah dan juga semua provinsi mulai mempersiapkan para atletnya.
Berbeda dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua provinsi ini selain mempersiapkan para atlet, juga mempersiapkan diri untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah bersama PON XXII Tahun 2028 mendatangkan.
Persiapan kedua provinsi menjadi tuan rumah bersama PON XXII 2028 Nusa Tenggara ditandai dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur NTT dengan Gubernur NTB sebagai bukti komitmen untuk Maju bersama mencalonkan diri sebagai tuan rumah.
Menjadi tuan rumah, tidak terlepas dari dukungan pemerintah, fasilitas dan juga prestasi yang diraih pada PON sebelumnya. Untuk itu kedua provinsi ini mesti meningkatkan prestasi pada PON Aceh nanti.
Kedua pemerintah daerah meyakini akan mempersiapkan diri secara baik serta mendapatkan dukungan karena kedua provinsi ini memiliki hubungan yang erat ibarat hubungan saudara.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Lasikodat dalam kesempatan tersebut mengatakan kedua provinsi ini memiliki mimpi besar untuk dikerjakan sungguh-sungguh melalui desain yang baik.
Penyelenggaraan PON XXII 2028 Nusa Tenggara merupakan langkah awal untuk menyejahterakan masyarakat.
Mimpi ini tidak mudah namun dengan kerja keras, ia meyakinkan PON akan terselenggara.
“Jika PON XXII dapat terselenggara, ini merupakan langkah awal yang menunjukan bawah kita memiliki SDM yang mampu bekerja secara baik. Untuk menunjukan bahwa kita siap tentu tidak bisa kerja sendiri,” katanya.
Semangat kebersamaan ini harus ditindaklanjuti dengan desain yang bagus oleh Koni.
“Menurut saya, kesempatan menjadi tuan rumah itu ada. Asal kita semua mau bekerja keras,” katanya.
Mantan anggota DPR RI itu menyebut kedua provinsi ini memiliki bagian sejarah yang tidak bisa terpisahkan karena memiliki satu kerajaan Gowa. “Itu adalah hubungan persaudaraan kita. Maka saya yakin kita siap gelar PON,” tuturnya.
Fasilitas tentu menjadi yang utama dalam perhelatan event nasional ini. Harus dibangun secara baik, didukung dengan keindahan alam yang ada.
Ia menilai, ide untuk mengelar event ini merupaka ide yang harus mendapat dukung penuh dari semua pemerintah daerah tingkat Kabupaten/Kota.
“Untuk mewujudkan harapan ini, tidak lain adalah kerja keras karena NTT-NTB merupakan miniatur Indonesia,” tandasnya.
Dikatakannya, hingga saat ini provinsi yang mengajukan diri menjadi calon tuan rumah PON XXII baru NTT dan NTB sehingga ia berharap kepercayaan menyelenggarakan bisa jatuh ke NTT dan NTB.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Sitti Rohmi Djalilah pada kesempatan itu menyebut pihaknya sangat serius mempersiapkan diri menjadi tuan rumah PON XXII 2028 nanti.
Bentuk keseriusan tersebut, menurutnya ditunjukan dengan kehadiran semua pihak dalam melakukan penandatanganan MoU dengan pemerintah daerah NTT di Kupang.
Ia juga mengakui, NTT dan NTB memiliki hubungan persaudaraan yang sangat dekat dan kuat sehingga ini menjadi modal kolaborasi penyelenggaraan PON XXII.
“Kami sudah sangat komit dan sangat siap tergantung nanti diberikan kepercayaan atau tidak namun setidaknya kami sudah siap,” tegasnya.
Dikatakan dengan semangat dan kekompakan yang ada, pihaknya sudah menggalang dukungan dari provinsi lain dan diketahui sudah mendapat dukungan 50 persen.
“Kita sudah mendapat dukungan setengah dari jumlah provinsi yang ada, jadi kita terus bekerja dan berharap adanya kepercayaan untuk kita,” tegasnya usai mewakili Gubernur NTB mendatangi MoU.
Anggota Komisi V DPRD NTT, dr Cristian Widodo usai menghadiri acara tersebut menegaskan, pihaknya sangat mendukung rencana tersebut karena itu merupakan mimpin dan harapan bersama.
“Komisi V tentu mendukung dengan anggaran namun tentu melalui desain yang baik agar menghasilkan output yang baik pula,” katanya.
Lanjutnya, alasan pihaknya mendukung karena melalui event nasional tersebut maka proses pembangunan infrastruktur bisa lebih ditingkat serta perputaran ekonomi lebih maju.
“Ini akan memberikan dampak yang luarbiasa bagi pembangunan infrastruktur dan ekonomi masyarakat NTT-NTB itu sediri maka tidak ada alasan tidak mendukung,” ungkapnya.
Terpisah, anggota Komisi IV DPR RI, Yulie Sutrisno Laiskodat menambahakan pihaknya mulai membuka jaringan dengan pemerintah lain agar terus mendapat dukungan agar NTT-NTB bisa menjadi tuan rumah.
Tahapannya saat ini, ketika mendapatkan surat dukungan dari KONI provinsi lain, sehingga pada bulan Mei mendatang saat dilakuikan biding, kita bisa menang.
“Kita akan berjuang memenangkan biding itu untuk menjadi tuan rumah bersama PON XXII 2028. Setelah itu, dari kedua provinsi ini akan membagikan penyelenggara cabor,” jelasnya.
Ketua PKK NTT ini menegaskan akan medukung dengan penuh upaya kedua provinsi ini di tingkat pusat. (r3/rum).