ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak tiga sampel swab dari tiga pasien di Kabupaten Ende dikirim ke Laboratorium di Surabaya. Tujuannya untuk memastikan ada tidaknya varian baru Covid-19, yakni Omicron di Kabupaten Ende.
Bupati Ende, Djafar Achmad saat dikonfirmasi, Jumat (11/2) membenarkan kalau pihaknya telah mengirim sebanyak tiga sampel swab untuk diperiksa di laboratorium Surabaya. “Saya telah dilaporkan bahwa kita telah mengirim sampel ke Surabaya untuk pastikan apakah itu varian Omicron atau tidak,” kata Bupati Djafar saat diwawancarai di Kantor Bupati Ende.
Sambil memastikan wilayahnya sudah dimasuki varian Omicron atau tidak, Bupati Djafar menegaskan bahwa pihaknya memperketat penerapan protokol kesehatan (Prokes), disamping hal yang paling penting adalah menggencarkan vaksinasi kepada masyarakat.
“Untuk vaksin kita gencar berikan kepada para lansia dan juga akan merazia masker. Jika kita temukan ada yang tidak pakai masker, kita langsung arahkan untuk dilakukan vaksin” kata Bupati Djafar.
Selain itu, lanjut Bupati Djafar, Pemkab Ende bersama unsur TNI/Polri terus bersinergi dalam hal penertiban protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Ende, dr. Aries Dwi Lestari saat dikonfirmasi terpisah juga membenarkan pihaknya telah mengirim sampel untuk diperiksa di laboratorium di Surabaya.
Mantan Direktur RSUD Ende ini mengatakan, pengiriman sampel swab ke Surabaya untuk mendeteksi lebih dini apakah sudah terkena Omicron atau tidak.
“Tiga sampel telah kita kirim beberapa hari yang lalu. Harapan saya dalam tiga atau empat hari kita bisa mendapatkan hasil. Mudah-mudahan hasilnya negatif,” harap Bupati Djafar.
Bupati Djafar menyebutkan, guna memastikan surveilans guna kepentingan deteksi varian Covid-19 , Dinkes Ende melakukan pemeriksaan RT- PCR dengan metode Sqene Target Failure (SGTF) dan Whole Genome Sequencing (WGS).
“Tiga pasien ini hasil RT – PCR/TCM-nya , Cycle thresholdnya (CT) value-nya di bawah 30 (< 30). Karena itu, kami lanjut kirim sampel untuk deteksi apakah omicron atau bukan,” tegas dr. Aries Dwi Lestari.
Ke depan, kata dr. Aries, jika ada pasien yang hasil RT-PCR/TCM-nya, Cycle Thresholdnya (CT) value-nya juga < 30, maka pihaknya juga akan kirim sampelnya ke Surabaya,” ujar dr. Aries.
Hingga hari ini, kata dr. Aries, pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari Surabaya. Karena itu dia mengatakan bahwa beredarnya isu bahwa telah ada Omnicron di Ende tidaklah benar. “Kita belum terima hasil laboratorium, mudah-mudahan tiga atau empat hari lagi. Kita doakan semoga negatif,” pungkasnya. (*)
PENULIS: Alexius Raja Seko