Launching IKM Rana Tonjong, Bupati Agas: Bangun Matim dengan Cinta

  • Bagikan

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Manggarai Timur (Matim), Agas Andreas me-launching kawasan Industri Kecil Menengah (IKM) Rana Tonjong, di Golo Lada, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Senin malam (14/2). Peluncuran IKM ini bertepatan dengan momentum tiga tahun kepemimpinan Bupati Agas di periode keduanya ini.

Acara itu turut hadir Sekda Matim, Boni Hasudungan, Ketua TP PKK, Ny. Theresia Wisang-Agas, pimpinan perangkat daerah, unsur Forkopimda, BUMN/BUMD, instansi vertikal, para camat, lurah, pelaku usaha, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh mudah, para ASN, dan undangan lainnya.

Menariknya, peluncuran IKM tersebut bertepatan dengan momen Valentine Day atau Hari Kasih Sayang, sehingga tidak sedikit undangan yang hadir datang bersama pasangan masing-masing. Baik suami atau istri dan pacar. Kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

“Inilah kita hari ini. Tiga tahun sejak 14 Pebruari 2019, waktu bergerak begitu cepat. Tiga tahun berada dalam perahu yang sama. Ada gelombang, tawa, air mata, dan ada luka. Hari ini kita masih bisa berdiri tegak. Semua itu pasti karena satu alasan, yaitu cinta,” ujar Bupati Agas dalam sambutannya.

Bupati Agas mengatakan, tak seorangpun pernah menduga bahwa akan ada badai Covid-19 yang memorak-porandakan seluruh sendi kehidupan. Seluruh sendi dilemahkan. Janji-janji baik kepada masyarkat harus dibatalkan. Kondisi ini membuat Bupati dan Wakil Bupati disebut sebagai orang tukang bohong. Pasalnya, beberapa program pembangunan terpaksa harus ditunda atau batal karena fokus anggaran untuk penanganan Covid-19.

Bupati Agas menyebutkan, bencana ini ibarat sebuah peperangan yang betul-betul tanpa persiapan. Semua orang nyaris dibuat tak berdaya. Sayangnya di tengah situasi yang sangat buruk, tak sedikit juga orang yang memancing di air keruh. Pakai Covid-19 untuk menghasut orang lain bahkan mendiskreditkan Pemerintah.

“Saya selalu bilang kepada banyak orang, agar jangan jadikan bencana sebagai alat politik. Karena itu mengangkangi etika politik dan merendahkan martabat masyarakat. Terus terang, Covid-19 ini membuat tidur kita semua tidak pernah nyenyak. Kematian menjadi begitu mudah. Sirene ambulans jadi suara yang menakutkan,” tutur Bupati Agas.

Disaat yang sama, lanjutnya, semua juga tahu bahwa janji kepada masyarakat, seperti pepesan kosong. Dan karena itu sebagai Bupati dan Wakil Bupati, dicaci maki hampir setiap saat. Ada yang paham ketika dijelaskan. Ada juga yang tidak akan pernah mau dengar penjelasan. Karena memang pemerintah harus salah.

“Jangan ada benarnya. Pokoknya kepemimpinan ini tidak baik. Lalu pertanyaan, apakah kita perlu marah pada mereka? Saya katakan 1000 persen saya dan Pak Wakil Bupati, tidak pernah marah,” tandas Bupati Agas.

Ada bebebrapa alasan kenapa tidak perlu marah. Pertama, bagi Bupati Agas dan Wakil Bupati, orang yang suka mencaci maki orang lain adalah orang yang mencintai keduanya dengan cara yang salah. Kedua, dimata pembenci apapun yang Anda lakukan pasti tetap salah. Jadi tidak perlu habiskan pikiran untuk menjawab pembenci.

Ketiga, keduanya selalu percaya, bahwa Bupati dan Wakil Bupati bekerja dengan tulus ikhlas. Itu yang membuat kedua tidak pernah mengeluh. Keempat, tidak ada pembangunan yang bisa memuaskan semua orang, tapi dipastikan bahwa keduanya berpihak pada kehidupan.

“Secara kebetulan kami dilantik pada tanggal Valentine. Artinya cinta harus menjadi alasan semua kita bekerja dengan hati. Cinta itu membuat kita tidak pernah lelah. Ada yang suka dengan sikap kami ini, tapi tetap juga ada yang menilai kami terlalu lunak, terlalu santun, dan tidak tegas,” ujarnya.

Menurut Bupati Agas, Kabupaten Matim itu dibangun dengan cinta. Hanya cinta yang bisa membuat seluruh kebencian menjadi netral. Kerja Bupati-Wakil Bupati, setiap hari adalah bagaimana memelihara cinta itu dalam setiap pelayanan.

“Cinta akan membebaskan kita dari rasa marah, rasa dendam, dan rasa sedih. Hari ini kita semua menghadiri peresmian IKM Rana Tonjong sebagai zona ekonomi kreatif. Kita ingin membuka ruang ini sebagai generator ekonomi baru di Borong,” katanya.

Bupati Agas berharap tempat IKM yang diresmikan itu akan melahirkan entepreuner baru. Para pegawai, lebih khusus teman-teman yang berstatus THL bisa memakai tempat ini untuk mulai membuka usaha. Setelah jam kantor, sore bisa jualan di tempat ini. “Jangan gengsi karena sebenarnya hidup ini mudah, yang buat berat itu gengsinya,” kata Bupati Agas.

Bupati Agas menyebutkan, di tempat ini, selain workshop kerajinan, ada galeri, ada kafe, akan ada juga taman bermain anak. Akan ada ruang terbuka untuk publik. “Silakan pakai dan manfaatkan semaksimal mungkin,” pesannya.

Bupati Agas menyatakan, dirinya bersama wakil bupati setiap hari Jumat akan berkantor dan bertemu masyarakat di lokasi IKM ini. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan