KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tren peningkatan kasus baru Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di NTT mengalami peningkatan drastis. Tercatat perhari ini, Kamis (17/2/2022) saja, jumlah kasus baru tembus 453 kasus.
Jumlah kasus tersebut tersebar di 20 kabupaten/kota. Kota Kupang merupakan daerah penyumbang kasus Covid-19 tertinggi, yakni sebanyak 160 kasus. Sedangkan jumlah kasus terendah di Kabupaten Alor dan Timor Tengah Utara (TTU).
Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dinkesdukcapil) Provinsi NTT, dr. Meserasi Atuapah mengatakan, peningkatan kasus baru tersebut diketahui atau terindentifikasi melalui hasil pemeriksaan terhadap 2.535 sampel swab. “Sampel swab itu diperiksa di 15 laboratorium yang ada di seluruh NTT per 17 Februari,” jelas dr. Meserasi.
Dokter Meserasi menyatakan, dari 22 kabupaten/kota di NTT, hanya dua kabupaten, yakni Rote Ndao dan Sabu Raijua yang nihil kasus baru.
Ia merinci, Kota Kupang menyumbang angka tertinggi dengan 160 kasus baru, menyusul Kabupaten Sumba Timur dengan 51 kasus. Lalu Ende dengan 48 kasus, Manggarai Barat (31 kasus), Sumba Barat Daya (27 kasus), Manggarai (22 kasus), dan Kabupaten Ngada dengan 20 kasus.
Selain itu, lanjut dr. Meserasi, Kabupaten Kupang terkonfirmasi 19 kasus, Sumba Barat (15 kasus), TTS (7 kasus), Belu (6 kasus), Sumba Tengah (6 kasus), Sikka (5 kasus), serta Lembata dan Manggarai Timur masing-masing 4 kasus.
BACA JUGA: Harap Waspada! 10 Kelurahan di Kota Kupang Masuk Zona Merah
Selanjutnya di Kabupaten Nagekeo terdapat 3 kasus aktif, Flores Timur (2 kasus), Malaka (2 kasus), Kabupaten Alor dan TTU masing-masing 1 kasus. “Total kasus dan yang masih menjalani perawatan intensif dan karantina sebanyak 1.864 pasien,” beber dr. Meserasi.
Dari jumlah kasus tersebut, demikian dr. Meserasi, tidak ada yang meninggal hari ini. Namun sejak Covid-19 melanda NTT pada 9 April 2020 silam hingga kini, total kasus meninggal sebanyak 1.357 orang.
Dokter Meserasi mengaku, melonjaknya kasus positif Covid-19 ini tak terlepas dari lengahnya penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. “NTT sudah masuk gelombang ke III penyebaran Covid-19, namun masyarakat kita banyak mengabaikan prokes. Seharusnya lebih diperketat,” tegasnya.
Untuk itu, tambah dr. Meserasi, guna melawan penyebaran virus dengan berbagai variannya itu, cara terbauk hanya dengan memperketat penerapan protokol kesehatan dan program vaksinasi.
Tren dan kesadaran masyarakat menerima vaksin, sebut dr. Meserasi, juga masih rendah. Untuk itu pihaknya terus mendorong dan memaksimalkan pelayanan vaksinasi. “Pemerintah daerah dan stakeholders mesti terlibat langsung dalam mempercepat pelayanan vaksin,” tutupnya. (r3)