Keberangkatan JCH Tahun 2022 Belum Pasti, Manasik Haji Tetap Jalan

  • Bagikan

KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Informasi resmi mengenai keberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) tahun 2022 hingga saat ini belum ada kepastian. Kendati demikian, kegiatan manasik haji terus dilaksanakan oleh Kementerian Agama di kabupaten/kota se-NTT.

Kabid Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam pada Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi NTT, H. Husen Anwar, mengatakan, sampai saat ini informasi pasti tentang keberangkatan JCH ke tanah suci belum ada. Meski demikian, proses manasik haji setiap tahun tetap berjalan. “Walaupun diselimuti pandemi Covid-19, manasik haji tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat,” jelas H. Husen kepada TIMEX saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/2).

Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Kupang, Drs. H. Hudayahnur, menjelaskan JCH Kota Kupang yang ikut manasik haji berjumlah 300 orang. Kegiatan pembukaan manasik haji ini dilakukan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Kupang, Yakobus Beda Kleden, berpusat di Asrama Haji Transit Kupang.

Hudayahnur menjelaskan, kegiatan manasik haji ini berlangsung mulai 9 Februari hingga 23 Februari nanti. Manasik haji ini dibagi dalam tiga angkatan. Setiap angkatan beranggotakan 100 orang. “Dalam anggaran DIPA itu, manasik haji setiap angkatan itu hanya berlangsung satu hari kegiatan, tapi saya inisiatif buat lima hari kegiatan manasik haji setiap angkatan,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan manasik haji yang sudah berjalan adalah angkatan pertama dan angkatan kedua. “Jemaah haji tahun ini belum dipastikan berangkat ke tanah suci karena masih dalam pandemi Covid-19. Tapi, pembinaan manasik haji harus terus dijalankan setiap tahun,” jelasnya.

Dikatakan, setiap tahun Kota Kupang melaksanakan manasik haji. Dalam manasik haji ini, kata Hudayahnur, ada pemberian materi dan praktik. Materinya tentang pakaian Ihram, Tarbiyah, dan rangkaian praktik umrah, persiapan Armina dan praktik haji. Setelah itu ditutup dengan pendalaman terhadap materi-materi yang sudah diterima.

Hudayahnur menyebutkan, selama proses manasik, pihaknya menghadirkan narasumber beragam. Mulai dari dinas kesehatan yang berbicara tentang kesehatan. Selanjutnya dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kemudian materi dari mantan dokter kloter yang pernah mendampingi jemaah haji di tanah suci.

Petugas pendamping jemaah haji juga menghadirkan narasumber yang sudah profesional atau berpengalaman mendampingi jemaah haji di tanah suci. “Calon jemaah haji yang mengikuti manasik haji juga diatur secara baik. Penerapan prokes dijalankan secara ketat,” pungkasnya. (r1)

  • Bagikan

Exit mobile version