Leo Lelo dan Pengurus Demokrat dapat Doa Restu dari MUI NTT

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT), di bawah kepemimpinan Leonardus Lelo berkesempatan mengunjungi Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT untuk menjalin silaturahmi.

Dalam silaturahmi tersebut, para calon pengurus baru Partai Demokrat, meminta doa restu dari MUI dalam menjalankan tugas partai di NTT serta persiapan pelantikan yang rencananya akan dilakukan pada 3 Maret 2022 mendatang.

Sebelumnya, politikus yang juga anggota DPRD NTT ini bersilaturahmi dengan Uskup Maumere dan berencana akan roadshow ke semua pimpinan agama di Kota Kupang.

Ketua DPD Demokrat NTT, Leo Lelo dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan MUI NTT untuk menerima dirinya dan calon pengurus. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua dan Pengurus MUI atas kegiatan kunjungan tersebut.

Dalam kepengurusan AHY, kata Leo Lelo, Partai Demokrat sesungguhnya bekerja kepada negara sehingga salah satu visinya menjadikan negara maju dan kuat di bidang ekonomi.

Ini visi masa depan Partai Demokrat. Partai Demokrat juga harus terbuka dan mengayomi semua karena wadah partai itu merupakan rumah bersama dan pro kepada masyarakat.

Dengan visi ini pihaknya berinisiatif untuk terbuka dan melakukan kunjungan silaturahmi karena partai menjadi kuat apabila banyak mendengar pendapat dari semua elemen masyarakat. “Kami datang ke rumah besar MUI NTT untuk meminta masukan dari MUI NTT untuk membangun keadilan kesejahteraan kepada masyarakat,” ujar Leo Lelo ketika menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya.

Leo menyebutkan, silaturrahmi tersebut diharapkan mendapat masukan yang positif untuk kepentingan masyarakat NTT pada umumnya. “Terima kasih Ketua MUI karena sudah menerima kami. Saat ini memang ada sedikit riak-riak, namun persoalan proses penetapan kepengurusan sudah berproses sesuai dengan ADRT/ART partai. Ada riak-riak dan kami menghargai itu. Ada batasan-batasan tertentu juga yang mesti diambil langkah tegas tetapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya,” tambahnya ketika menggambarkan situasi partai saat ini.

Ia juga memohon doa restu dan dukungan agar bersama-sama seluruh stakeholders untuk membela kepetingngan masyarakat.

Leo menegaskan, dalam komposisi kepengurusannya melibatkan kader muslim sebanyak 6 persen. Karena untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tidak bisa berjalan sendiri. “Jika ada kader-kader dari MUI yang ingin masuk ke Partai Demokrat, kami sangat terbuka. Pihaknya juga tidak pernah membenda-bedakan agama,” sebutnya.

Selain itu, Jhoni Kaunang, Pengurus Demokrat dalam kesempatan tersebut menyebut persoalan yang terjadi di tubuh DPD NTT, merupakan hal yang biasa namun pihaknya menganggap sebagai perusuh. “Semoga dengan aksi para perusuh tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. Kami juga minta maaf jika sejauh ini sudah mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya.

Ia mengajak seluruh umat muslim di NTT agar tetap bersama-sama dengan Partai Demokrat dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat karena Partai Demokrat memiliki tujuan yang mulia. “Kami tidak punya kepentingan lain selain kesejahteraan masyarakat. Ada yang protes tapi itu hanyalah simpatisan dan juga bukan anggota partai,” ungkapnya.

Ketua MUI NTT, Muhammad S. Wongso pada kesempatan tersebut menyampaikan selamat datang kepada pengurus Demokrat di MUI NTT. “Kita semua terlahir dalam rahim yang sama yakni rahim Flobamora. Bergayung bersama orang muda yang cerdas melihat masa depan bangsa. Berbeda pendapat dengan cara yang masing-masing namun santun,” katanya.

Ia menegaskan, memulai sesuatu harus dengan hati karena sesulit apapun itu pekerjaannya, namun akan bisa dilakukan secara baik. Ia menanalogikan dengan tepung tidak berserakan dan benang tidak pernah putus.

“Pengurus harus berkunjung ke semua pimpinan agama untuk minta dukungan doa karena kekuatan doa sangat besar. Saya titipkan, selesaikan sesuatu dengan hati karena kekuasaan tidak ada yang abadi. Hidup ini misteri namun kebersamaan bisa mengalahkan segalanya,” pesan H. Muhammad Wongso.

Ia menegaskan kepada pengurus yang akan dilantik agar dapat membesarkan partai dengan kaidah, visi misi yang ada, dan jadikan parati berlambang mercy itu sebagai pembelajaran kepada penerus bangsa.

Kepada pengurus, Muhammad Wongso menyebut, pintu MUI NTT selalu terbuka bagi Partai Demokrat jika ingin berdiskusi atau pun keperluan lainnya. “Demokrasi sangat mahal maka tidak boleh monopoli jabatan, tetapi merangkul semua kader keterwakilan agama karena dengan kebersamaan bisa muwujudkan semua visi partai,” pesannya.

Pengurus MUI NTT, Khalit Monardi yang hadir saat itu, menitipkan pesan kepada pengurus partai agar mewarisi proses dan dinamika politik yang santun kepada penerus. Hal itu disampaikan karena perkembangan zaman dengan tingkat penguasaan teknologi yang tidak bisa terbendung bisa merubah perpolitikan dan bisa memecah-belah bangsa, apabila kader partai tidak persiapkan diri dengan baik.

“Informasi bohong saat ini sangat tinggi sehingga bisa menyebabkan perpecahan. Untuk itu diharapkan kita siapkan genereasi milinel agar santun dalam berpolitik,” bebernya.

Bangsa saat ini berkembang sangat luar biasa namun kita masih tertatih dalam berpolitik dengan berbagai kecurangan yang terjadi. “Kita harus bergerak cepat dalam menyikapi semua ini,” tuturnya.

Mantan Ketua NU NTT, Jamaludin Ahmad menyembut kepengurusan MUI saat ini merupakan kepengurusan yang baru dan berenergi sehingga pihaknya siap bekerjasama dengan partai demokrat membangun NTT dan bangsa kedepannya.

Anwar Pua Geno juga mengapresiasi kepemimpinan demokrat yang baru. Demokrat memiliki jati diri yang religius dan hari ini datang ke MUI merupakan sesuatu yang luar biasa.

Ia mencermati bahwa Demokrat merupakan partai besar sehingga harus dikembalikan melalui keberhasilan kader partai. Jika partai demokrat itu rumah besar semua masyarakat maka harus ditunjukan bahwa ada keterlibatan keterwakilan kader muslim. “Sejauh ini Demokrat belum ada kader muslim yang terpilih menjadi DPRD untuk itu mesti merekrut kader muslim jadi caleg. Selamat memimpin. Keras suara tapi lembut hatinya,” tuturnya. (r3/gat)

  • Bagikan