KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sejak awal bulan ini, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang juga Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef A. Nae Soi (JNS), berkeliling ke sejumlah provinsi guna menggalang dukungan bagi NTT dan NTB sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028.
Lebih kurang lima provinsi sudah didatangi Wagub JNS, dan dua provinsi didatangi Bupati Ngada, Paru Andreas. Lima provinsi yang sudah didatangi Wagub JNS, yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Dua provinsi lainnya didatangi Bupati Ngada, yakni Papua dan Papua Barat. Sementara Provinsi Sumatera Utara, melalui pertemuan Wagub JNS dan Gubernur Edy Rahmayadi dalam pertemuan KONI Pusat di Jakarta belum lama ini. Saat itu, dalam pertemuan yang juga hadir Julie Sutrisno Laiskodat sebagai Wakil Ketua III KONI NTT, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dengan tegas menyatakan mendukung NTT-NTB menjadi tuan rumah bersama PON XXII/2028.
Dari tujuh provinsi yang telah didekati itu, enam provinsi telah menyatakan mendukung NTT-NTB sebagai tuan rumah bersama PON XXII tahun 2028. Sementara DI Yogyakarta, oleh Gubernur Sri Sultan Hamengku Bowono X bersama Ketua Umum KONI setempat menyatakan memerlukan waktu untuk konsolidasi internal sebelum memberi dukungan bagi NTT-NTB.
Wagub JNS didampingi sejumlah pengurus, yakni Ketua Bidang Organisasi KONI NTT, Frits Bria Seran, Wakil Bendahara, Riky Kasematan, dan Kepala Badan Penghubung NTT di Jakarta, Donald Izaac bertemu Gubernur Ganjar Pranowo dan jajaran pengurus KONI Jawa Tengah, Senin (14/2).
“Kami NTT datang khusus ke Jawa Tengah untuk minta dukungan menjadi tuan rumah PON XXII (PON Nusa Tenggara). Tentunya ini juga sebagai pendekatan dengan historis dan sebagai apresiasi dimana dalam sejarah, tercatat PON pertama tahun 1948 diselenggarakan di Provinsi Jawa Tengah, yaitu di Kota Solo,” ujar Wagub JNS mengawali pertemuan bersama Gubernur Ganjar.
“Kita berbicara dalam konsep wawasan Nusantara, maka agar PON setelah Papua di ujung Timur tahun 2021, nanti PON XXI 2024 diadakan di ujung Barat Indonesia, yaitu di Aceh-Sumut. Sudah saatnya, PON XXII diadakan di ujung Selatan tahun 2028, dan nanti 4 tahun kemudian di Utara Indonesia. Ini juga dengan adanya kepentingan geopolitik dan geostrategis yang harus dipertimbangkan, yaitu ada Sabang dan Merauke, ada Miangas dan Rote,” urai Wagub JNS meyakinkan Gubernur Ganjar.
Menyikapi penyampaian Wagub JNS, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Pemprov Jawa Tengah siap mendukung NTT-NTB sebagai tuan rumah PON XXII. “Jateng mendukung penuh Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat sebagai tuan rumah. Saya akan sampaikan dukungan saya melalui channel YouTube, juga patut saya katakan NTT dan NTB itu adalah saudara kamu juga,” jelasnya.
Menurut Gubernur Ganjar, sesungguhnya Jateng dan DIY sudah siap untuk ikut biding bulan April nanti. “Karena PON XX kemarin kami menyerah untuk saudara kita dari ujung Timur, yaitu di Papua. Tapi karena ada permintaan dari Kakak Josef (Wagub NTT, Red) yang datang langsung dan dengan mempertimbangkan pemerataan kesempatan, maka untuk kedua kalinya kami mengalah untuk sesama saudara dari bagian Timur,” tambahnya.
Gubernur Ganjar dalam kesempatan itu juga meminta agar Pemprov NTT-NTB memperhatikan sarana atau pembangunan venue PON 2028 nanti. “Olahraga tidak sekadar prestasi, tapi juga harus menjadi industri. Apalagi saudara-saudara dari Timur Indonesia memiliki potensi besar di bidang olahraga. Penting mempertimbangkan sport science dan pada atlet harus bisa training sampai ke luar negeri untuk persiapan yang matang,” pesannya.
BACA JUGA: Gubernur Jatim Nyatakan Dukung NTT-NTB Tuan Rumah PON 2028
BACA JUGA: Josef Nai Soi Resmi Pimpin Koni NTT
BACA JUGA: Besok Marciano Norman Lantik Pengurus KONI NTT, Ini Target JNS 2 Bulan Pertama
Sementara itu, pada Selasa (15/2), Wagub JNS dan rombongan menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, Wagub JNS menyampaikan niat NTT bersama NTB untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah bersama pelaksanaan PON XXII/2028 atau PON Nusa Tenggara, karena itu membutuhkan dukungan Pemprov DIY.
Menyikapi maksud Wagub JNS tersebut, Gubernur Sri Sultan menyatakan bahwa pada prinsipnya Yogyakarta mendukung PON XXII Nusa Tenggara tahun 2028. Hanya Pemprov DIY bersama KONI dan DPRD perlu membicarakan secara internal dulu. “Yang perlu diperhatikan adalah pembinaan dan pengembangan atlet. Jangan sampai ada venue tapi tidak ada atlet. Bisa mubazir pasca PON nanti,” kata Gubernur Sri Sultan.
Hal tak jauh beda juga dikemukakan Ketua KONI DIY, Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto. Secara prinsip, kata Prof. Djoko, DIY mendukung NTT-NTB menjadi tuan rumah PON XXII. “Hanya kami perlu ada pembicaraan secara internal, karena DIY sudah telanjur menyiapkan diri bersama Jateng untuk ikut bidding. Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan adalah syarat-syarat dalam mengilkuti bidding, termasuk anggarannya. Perlu ada evaluasi normatif setelah even PON buat apa dengan venue-venue yang ada,” katanya.
“Kami perlu waktu untuk konsolidasi secara internal baru secara resmi memberi dukungan untuk PON Nusa Tenggara. Apalagi kalau Jateng sudah memberi dukungan ke PON Nusa Tenggara, kami Provinsi DIY tidak mungkin jadi tuan rumah sendiri,” timpal Sekretaris Umum KONI DIY, Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM yang hadir dalam pertemuan itu.
Dukungan untuk terwujudnya PON Nusa Tenggara tahun 2028 datang dari Provinsi Jawa Timur. Dukungan itu diperoleh ketika Wagub JNS bersama sejumlah pengurus bertandang ke Surabaya, Rabu (16/2) dan bertemu dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. “Saya datang, perlu dukungan dari Ibu Gubernur (Khofifah, Red). Dasar pemikiran kami ke Ibu adalah wawasan Nusantara,” ujar Josef Nae Soi, di kantor Gubernur Jatim, Rabu (16/2).
Josef menegaskan, alasan NTT ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah penyelenggara PON 2028 karena PON sebelumnya sudah di Papua, yakni di Timur. Kemudian PON 2024 nanti berada di Aceh dan Sumatera Utara di Barat. “Jadi, kalau bisa, Bu, kami juga diberi kesempatan, ada wawasan Nusantara. Kalau kami diberi kesempatan menjadi tuan rumah, jadi lengkaplah wawasan Nusantara itu,” imbuhnya.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanpa ragu langsung memberikan dukungan kepada NTT untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah PON 2028 mendatang. “Pak Gubernur (NTT) sudah telepon saya, Pak Wagub Pak Josef juga sudah telepon, dan sekarang kunjungan resmi,” ujar Gubernur Khofifah.
Dalam pertemuan ini, Gubernur Khofifah juga mengajak Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil sebagai wujud keseriusan Jatim dalam memberikan dukungan bagi NTT. “Saya mengajak Pak Nabil, Ketua KONI, sehingga nanti ada perlu dukungan tertulis dari KONI, maka Pak Nabil, insya Allah, sama-sama kita support NTT menjadi tuan rumah penyelenggara PON 2028,” tandasnya.
Sebelumnya, Wagub JNS usai gladi untuk pelantikan pengurus KONI NTT pada Rabu (9/2/2022) lalu, kepada TIMEX menyatakan, setelah pelantikan pengurus KONI NTT (Kamis, 10/2/2022), dirinya langsung bergerak melakukan lobi ke seluruh provinsi di Indonesia guna meminta dukungan.
Saat itu, Wagub JNS menyampaikan bahwa dirinya lebih dulu menyambangi para gubernur di Pulau Jawa, setelah itu baru bergerak menyisir Pulau Sumatera untuk menggalang dukungan serupa. “Kita target galang dukungan sebanyak-banyaknya untuk persiapan mengikuti bidding tuan rumah PON bulan April 2022 nanti,” kata Wagub JNS saat itu. (aln)