KUPANG-Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu mengungkapkan jika pertanian bagai merpati putih yang tak pernah ingkar janji. Hal itu benar adanya. Sebab, pertanian menjadi salah satu sektor yang terus bertumbuh di tengah pandemi Covid-19.
Secara tersirat Mentan SYL menegaskan bahwa pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan bagi siapa saja yang mau berusaha. “Selama manusia hidup, maka mereka butuh pangan. Selama itu pula sektor pertanian menjadi sektor yang menjanjikan,” kata Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga menyatakan hal serupa. Menurut Dedi, pertanian saat ini sudah bertransformasi. Tidak hanya sekadar menanam, namun proses pascapanen saat ini telah memberikan nilai tambah lebih yang tak kalah menggiurkan bagi petani. “Pertanian itu tak hanya sekadar tanam, petik, jual. Saat ini pertanian telah menjelma menjadi bisnis yang menguntungkan,” kata Dedi dalam keterangan tertulis Humas SMK-PP Negeri Kupang, Kamis (17/2).
Apa yang disampaikan Mentan dan Kepala BPPSDMP dibuktikan oleh Ruben Godlif Ausuni, alumnus SMK PP Negeri Kupang angkatan ke-24. Bermodalkan ilmu serta keterampilan yang ia dapatkan di sekolah vokasi di bawah naungan BPPSDMP Kementan ini, Ruben mampu memproduksi berbagai produk pangan olahan.
Kapsul dan teh kelor yang berbahan dasar daun kelor, bakso, nugget, tepung mocaf, jahe instan, kapsul temulawak, sabun herbal, dan ikan lele adalah sederet produk olahan andalan Ruben yang telah ia pasarkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Bicara omzet, sebagai pemula, Ruben boleh berbangga hati. Ia mampu meraih omzet kisaran Rp36 juta per tahunnya. Ruben tak hanya sukses mengembangkan bisnisnya. Ibarat menanam dan memanen buah manis, Ruben ini terkenal sebagai pemuda berprestasi.
Ruben tercatat pernah meraih juara pertama Pemuda Pelopor Bidang Pengolahan SDA Tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2017, Pemuda Pelopor bidang Pangan Tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2018 serta runner up Lomba Kewirausahaan Tingkat Kampus Indonesia dan Malaysia di tahun yang sama.
Upaya resonansi yang dia lakukan pun patut diacungi jempol. Ia berhasil mengajak sekitar 500 pemuda di Tangerang Selatan (Tangsel) untuk terjun dan mencintai sektor pertanian. “Saya berusaha memberdayakan masyarakat melalui LSM bertajuk Hope Asia. Saya yakin, semakin banyak pemuda yang bergerak memajukan sektor pertanian, maka akan cepat tujuan pembangunan pertanian ini tercapai,” tutupnya.
Kepala SMK-PP Negeri Kupang, Ir. Stephanus Bulu, MP mengaku bangga setelah mengetahui salah satu alumni di sekolah yang ia pimpin sukses. “Tak sia-sia rasanya kami berupaya mendidik kedisiplinan, kemampuan berwirausaha serta karakter kuat generasi milenial dalam menghadapi perkembangan dan tantangan dunia. Ini adalah bukti nyata bahwa melalui pendidikan vokasi, Kementan telah mampu mencetak qualified job seeker dan qualified job creator,” ungkap Stepanus bangga. (*/aln)