SOE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Di tengah suasana malam, di kala sebagian besar warga Kota SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tertidur lelap, datang peristiwa yang cukup menggemparkan. Salah satu los di Pasar Inpres SoE, tiba-tiba terbakar. Kejadian pada Minggu dini hari (20/2) sekira pukul 02.00 Wita membuat kaget warga sekitar, khususnya penghuni pasar terbesar di Kota SoE itu.
Lokasi kebaran terjadi di lantai dua pasar tersebut, dimana pada area tersebut ditempati para penjahit dan penjual kain. Alhasil, dari insiden ini, sebanyak tujuh kios penjahit ludes dilalap si jago merah.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) TTS, Aba L. Anie kepada TIMEX, Minggu (20/2) mengatakan, sumber api dalam peristiwa kebakaran ini berasal dari kios penjahit yang diduga milik Markus Bay.
Guna mengetahui penyebab kebaran, aparat kepolisian dari Satuan Intelkam dan Tim Identifikasi Polres TTS turun ke lokasi kejadian dan mengumpulkan data serta informasi penyebab kebakaran. Api sulit dijinakan karena saat diketahui, api sudah membubung tinggi membakar isi kios para penjahit dan bangunan pasar Inpres SoE itu.
Kerja keras para pegawai UPT Pasar Inpres SoE dan masyarakat sekitar, api baru berhasil dijinakan sekira pukul 04:30 Wita.
Menurut Aba Anie, lebih kurang dua setengah jam, baru api berhasil dijinakan oleh petugas pemadam kebakaran bersama warga dengan dibantu dua mobil tangki dari tim Damkar Satpol PP TTS serta mobil tangki milih pihak swasta, Gardena. “Karena api sudah besar, jadi memang petugas dibantu oleh masyarakat butuh waktu lebih kurang dua setengah jam baru berhasil jinakan api,” jelas Aba.
Api yang cepat membesar dan sulitnya petugas memadamkan api membuat harta benda pemilik kios tak ada yang tersisa. Semua ludes dilalap api. Untuk sementara, informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa barang milik penjahit yang hangus terbakar adalah mesin jahit dan mesin obras yang jumlahnya belasan.
Selain mesin jahit dan mesin obras, lanjut Aba, yang ikut hangus terbakar adalah kain-kain serta jahitan yang telah tuntas dijahit, namun belum diambil para pemesan. Untuk mengetahui total barang-barang yang terbakar, Bapenda dibantu oleh UPT Pasar Inpres SoE tengah melakukan pendataan. “Pada kejadian itu, tidak ada korban jiwa,” sebut Aba.
Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau mengatakan, kejadian kebakaran di Pasar Inpres SoE ini bukan baru pertama kali. Sudah sering kali mengalami kebakaran. Karena keseringan kali terbakar, kata Marcu, makka itu harus menjadi pengalaman bagi para pedagang di Pasar Inpres SoE untuk memperhatikan hal-hal yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Misalnya sebelum meninggalkan kios atau menutup kios, memastikan betul barang-barang elektronik, alat memasak yang berhubungan dengan listrik maupun tidak, sambungan-sambungan listrik atau jualan-jualan yang mudah terbakar, agar dipastikan betul aman.
“Kebakaran terjadi tentu disebabkan akibat kelalaian manusia. Oleh sebab itu, perhatian para pedagang terhadap barang rentan terbakar harus ditingkatkan. Kalau sudah sering terjadi kebakaran, harusnya pedagang jadikan sebagai pengalaman untuk lebih berhati-hati lagi,” tandas Marcu. (yop)