KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Universitas Kristen Artha Wahana (UKAW) Kupang melalui Program Studi (Prodi) Bahasa Inggris tidak hanya mendidik mahasiswa menguasai Bahasa Inggris, namun juga mulai melebarkan sayap untuk memberikan kursus kepada para guru di UPTD Sekolah Dasar (SD) Inpres Lasiana Kupang.
Kursus tersebut merupakan program English Go To School yang resmi di-launching Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami di UPTD SD Inpres Lasiana Kupang, Sabtu (19/2).
Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKAW Kupang, Dr. Andreas J. F. Lumba mengatakan, saat ini Bahasa Inggris menjadi tentangan terbesar karena kebiasaan menggunakan bahasa daerah di NTT seringkali menyulitkan untuk berbahasa asing.
Doktor olahraga pertama di NTT itu menyebutkan, meski terdapat kesulitan, namun itu bukan hal yang menakutkan untuk belajar Bahasa Inggris. “Semuanya itu ada tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan atau mengetahui sesuatu,” ungkapnya.
Dosen olahraga yang akrab Jhoni Lumba itu menganologikan, ibarat seorang atlet yang hebat tidak terlepas dari seorang pelatih yang hebat pula. Sama juga dengan para guru di SD Inpres Lasiana karena para guru sudah berpengalaman dan sudah sampai ke Australia, tentu ini menjadi sesuatu yang mudah untuk menguasai Bahasa Inggris.
Dikatakan, pihaknya sebagai lembaga pendidikan sudah menjadi keharusan ikut mendukung setiap program pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat. “Peranan tersebut kemudian diimplementasikan dalam bentuk pembinaan atau kursus agar dapat membentuk karakter yang harus kita mulai meski budaya kita berbeda,” ungkapnya.
Pariwisata, kata Jhoni, menjadi prime mover atau penggerak pembangunan di NTT, maka salah satu yang mesti disiapkan adalah bahasa. Bahasa yang menjadi keharusan ketika pariwisata menjadi tujuan pembangunan maka harus dipersiapkan.
“Kita akan bekerjasama dengan pemerintah sehingga lima tahun ke depan, siswa kita sudah berbasis Bahasa Inggris. Kita mulai dari gurunya,” sebut Jhoni Lumba.
“Hari ini dimulai dari SD Inpres Lasiana dan program ini kami akan kerjasamakan dengan Pemkot, dan terus bekerja memberikan kursus. Kami akan mendorong agar bisa go internasional,” tambahnya.
FKIP UKAW, kata Jhoni, berkomitmen membantu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang untuk menjadikan masyarakat unggul di NTT, yang dimulai dari Kota Kupang.
“Pak kadis kalau instruksi kerja sama dengan sekolah-sekolah yang menjadi kewenangannya, maka kami sangat siap. Kami sedang bekerjasama dengan teman-teman dari Australia dan setiap hari itu ada kursus online sehingga para guru bisa masuk dan bisa mengikutinya,” imbuhnya.
Kepala Dinas P dan K Kota Kupang, Dumuliahi Djami dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak UKAW Kupang atas dukungan dan niat baiknya.
Ia mengatakan, kegiatan ini sangat positif dan mesti diterapkan disemua sekolah karena kurikulum pendidikan saat ini ada pelajaran Bahasa Inggris.
Dumul menyambut baik program dari UKAW dan dirinya masih mempertimbangkan instruksi karena ketika ada instruksi, dipastikan semua guru akan ikut apa yang diperintahkan, namun perintah itu dilaksanakan dengan setengah hati.
“Biar para guru sadar akan pentingnya Bahasa Inggris untuk memulai sendiri karena ketika dipaksa, hasilnya tidak maksimal sebab dijalani dengan setengah hati,” sebutnya.
Komitmen sekolah untuk memulai kursus ini, Dumul meminta kepada para guru agar tidak hanya hadir sebagai formalitas. Tetapi harus serius agar tiga bulan ke depan sudah bisa menguasai. Dinas akan melihat sekolah ini sebagai pilot project untuk sekolah lainnya di Kota Kupang.
Pada kesempatan itu, ia mengingatkan kepada para guru agar memperhatikan kondisi Covid-19 saat ini karena sudah mulai meningkat dan juga sudah menyerang warga sekolah. “Senin kami akan rapat dan mengambil keputusan untuk pembelajaran online,” tutupnya sambil me-launching program English Go To School. (r3)