Wakil Ketua DPRD TTS Temukan Fisik Asrama TTS di Kupang Memprihatinkan

  • Bagikan

SOE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kondisi bangunan asrama TTS yang beralamat di RT 01/RW 02, Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, sangat memprihatinkan. Fisik bangunan sudah sangat reot dan terkesan kumuh.

Wakil Ketua DPRD TTS, Relygius Usfunan kepada wartawan di SoE, Kamis (17/2) mengatakan, pada Rabu (16/2), Ia dan sejumlah pejabat dari TTS seperti Kabag Umum Setda TTS, Kabid Aset Dinas PKAD TTS, pegawai Dinas PRKP dan Dispora TTS, mendatangi asrama TTS dan memantau langsung kondisi bangunan itu.

Relygius menyebutkan, bangunan itu memiliki delapan kamar tidur, satu aula pertemuan, dan empat kamar mandi. Dari jumlah itu, hanya dua kamar mandi saja yang bisa berfungsi. Bangunan itu dihuni sekira 12 mahasiswa asal TTS.

Melihat kondisi bangunan yang memprihatinkan, Relygius mengusulkan ke Pemkab TTS agar merenovasi atau peremajaan gedung tersebut. Peremajaan bangunan ini penting dilakukan pasalnya, para mahasiswa yang saat ini tinggal di asrama TTS itu merupakan calon pemimpin masa depan TTS.

Karena itu, lanjut Relygius, jika mereka tinggal di tempat yang reot dan kumuh, disitulah karakter mereka terbentuk. Sehingga jika ke depan menjadi pemimpin, tentu akan merasa nyaman dengan hal-hal yang kumuh. Oleh sebab itu, jika hal tersebut dibiarkan maka TTS tengah merancang sebuah kemunduran bagi daerah.

“Saya bersyukur kepada 12 orang mahasiswa yang tinggal di sana, meski kondisi asrama reot dan kumuh. Tanpa kita sadari, 12 orang mahasiswa yang tinggal di sana itu, sudah mengamankan aset kita. Ke-12 mahasiswa itu kebanyakan dari Amanatun Utara dan sebagian lagi dari Kolbano dan Kualin,” beber Relygius.

Atas kondisi itu, Relygius mengatakan, DPRD secara lembaga mendorong pemerintah untuk segera membuatkan perencanaan untuk peremajaan asrama TTS di Kupang tersebut. Perencanaan penting agar ke depan, asrama itu tidak hanya digunakan para masasiswa asal TTS untuk tinggal. Tapi juga dapat membangun aula yang bisa digunakan untuk kepentingan kegiatan extra kurikuler mahasiswa, kegiatan pemerintahan ataupun kelompok masyarakat TTS yang membutuhkan ruang untuk kegiatan ataupun berdiskusi soal kepentingan TTS.

“Saya harap Pemkab TTS bisa rencanakan asrama TTS itu dua lantai, lalu aula besar. Karena lahan yang ada masih luas. Jika ini dibuat, maka ke depan asrama TTS itu bisa didorong untuk kontribusi PAD bagi TTS,” ucap Relygius.

Asrama TTS, tegas Relygius, harus dimaksimalkan fungainya agar dapat menampung generasi muda TTS yang berprestasi secara akademik, namun tidak memiliki kemampuan ekonomi yang baik untuk menempuh pendidikan di tingkat universitas ataupun sekolah tinggi.

Jika anak-anak prestasi di TTS difasilitasi untuk memperoleh pendidikan yang baik, maka ke depan konsep-konsep pembangunan di TTS akan semakin baik, karena direncanakan oleh mereka-mereka yang terukur kemampuan akademisinya.

Dengan demikian, lanjutnya, persoalan-persoalan yang selama ini menjadi kendala dalam upaya pembangunan di TTS, bisa diperoleh solusinya oleh para pemimpin TTS masa mendatang. “Kalau TTS mau berubah pada suatu saat nanti, maka Pemkab TTS harus serius mempersiapkan dan mengintervensi generasi muda secara berkelanjutan dan konsisten,” tandasnya. (yop)

  • Bagikan

Exit mobile version