Aktifitas Bongkar Muat di Pelabuhan Tenau Terganggu Gegara Hal Ini

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Lontar Tenau Kupang sedikit mengalami gangguan. Hal ini karena satu dari dua container crane yang ada di pelabuhan itu mengalami gangguan sehingga belum bisa beroperasi secara normal.

General Manager (GM) Pelindo Kupang, Agus Nazar mengatakan, ada dua crane yang biasanya digunakan untuk melayani proses bongkar muat di Pelabuhan Tenau Kupang. Namun crane 01 sementara dalam masa pemeliharaan, sehingga yang beroperasi hanya crane 02 saja.

“Kita sudah mengantisipasi dengan melakukan simulasi-simulasi mempersiapkan segala sesuatau apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Crane yang kita punya ini memang sudah cukup tua,” kata Agus Nazar.

Menurut Agus, salah satu crane di Pelabuhan Tenau Kupang saat ini sedang dalam masa pemeliharaan selama 57 hari. Terhitung sejak 31 Januari hingga 28 Maret 2022.

Agus Nazar menjelaskan, crane 02 ini mengalami gangguan karena naik turunnya tegangan listrik. “Karena kemarin listrik padam, kita punya alat crane 02 itu mengalami gangguan. Ketika perbaikan, salah satu suku cadang yang dipakai sedikit berbeda, sehingga harus didatangkan dari Surabaya, jadi kita harus menunggu sekian jam,” ujarnya.

Agus Nazar mengaku, pada Kamis (24/2), crane 02 sudah kembali beroperasi. Memang kalau menggunakan dua crane tentunya pelayanan akan lebih baik lagi. Tetapi untuk memastikan agar alat itu dapat berfungsi sempurna, maka harus dilakukan pemeliharaan agar alat itu lebih baik lagi.

“Sebenarnya kita tidak menunggu juga. Jadi kalau kapal yang datang pertama akan dilayani dahulu, kalau kapal berikutnya datang dan memiliki crane kapal, kita akan langsung mempersilahkan kapal-kapal itu untuk membongkar sendiri,” jelasnya.

BACA JUGA: Pelabuah Tenau Perlu Tambahanan Fasilitas Demi Peningkatan Kinerja Bisnis

Agus Nazar mengaku, hingga Kamis (24/2), proses bongkar muat masih tetap tenang dan aman. Untuk kendala yang dihadapi, pihaknya secepatnya mengantisipasi agar bisa melancarkan proses bongkar muat di pelabuhan.

Agus berharap kerja sama yang baik dari pihak PLN, agar alat-alat yang ada bisa tetap terjaga. “Kami juga beri apresiasi kepada PLN karena pelayanannya selama ini baik,” ucap Agus.

Salah satu pengguna jasa Pelabuhan Peti Kemas Tenau Kupang, Hengki Marloanto mengatakan, kapal Happy Star yang membawa barang-barangnya sudah masuk sejak Rabu (23/2) malam, tetapi tidak bisa melakukan pembongkaran karena crane 01 dalam masa pemeliharaan. Jadi hanya memakai crane 02.

“Sedangkan crane 02 juga kondisinya tidak maksimal, sering rusak, sedangkan waktu peremajaan itu crane 01 membutuhkan waktu 57 hari, sehingga sangat menyulitkan kami para pengusaha,” ujarnya.

Menurut Hengki, harus ada perhatian serius agar adanya penambahan kapasitas dari Surabaya, agar kalau ada masalah ada cadangannya.

“Crane 02 juga baru beroperasi tadi sore, barang saya itu barang sensitif atau mudah rusak, karena tidak bisa lama disimpan, misalnya telur, buah, sayur, ikan dan daging. Jadi harus prioritas yang memang sudah ada dalam berita acara,” jelasnya.

Hengki berharap, barang miliknya berupa telur yang sudah masuk sejak Rabu (23/2), kiranya bisa mendapat prioritas pelayanan sehingga tidak sampai rusak. Pasalnya, lanjut Hengki, perjalanan dari Surabaya ke Kupang memakan waktu dua minggu. “Sekarang sudah disimpan dua hari, kalau tidak cepat didistribusikan maka akan rusak, karena telur bisa bertahan dua minggu saja. Jika tidak didistribusikan akan terjadi kelangkaan di pasaran dan bisa memicu inflasi di daerah,” ungkapnya.

Hengki meminta perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Pemerintah Pusat untuk memperluas pelabuhan Tenau juga. Pasalnya, kondisi pelabuhan saat ini, hanya bisa disandari dua kapal besar. “Kalau diperluas dan tiga kapal besar bisa sandar, maka akan lebih baik, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tenau bisa lebih lancar,” tuturnya. (r2)

  • Bagikan