KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Demi meningkatkan kemampuan atlet bulutangkis, Persatuan Bulutangkis (PB) Reformasi Kota Kupang menggelar turnamen dengan melibatkan atlet se daratan Timor. Kejuaraan ini bertajuk PB Reformasi Kota Kupang Cup IV.
Turnamen in berlangsung selama empat hari, yakni 23 – 26 Februari 2022, bertempat di lapangan Tri Sakti, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Ketua PB Reformasi Kota Kupang, Natan Retha, kepada TIMEX, Sabtu (26/2), mengatakan turnamen ini digelar khusus daratan Timor. Tujuannya untuk mencari bibit atlet usia dini dan remaja sekaligus meningkatkan kemampuan atlet bulutangkis dan mengasah mental bertanding. Turnamen ini juga sebagai motivasi kepada para atlet agar menjadi atlet bulutangkis terbaik dan dapat mengharumkan nama NTT dikancah nasional bahkan internasional.
“Semoga pemerintah daerah juga memberikan dukungan agar atlet-atlet muda ini dapat berlatih secara baik sekaligus membangun badminton di NTT,” harapnya.
Calvin selaku pemilik klub PB Reformasi Kota Kupang awalnya merencanakan menggelar kejuaraan ini dengan melibatkan atlet se-NTT. Namun mempertimbangkan situasi Covid-19 sehingga digelar terbatas untuk atlet se daratan Timor. Calvin juga tengan mempertimbangkan untuk menggelar open turnamen secara nasional.
Sementara itu, Ketua Panitia, Gama Rengka menjelaskan, turnamen Bulutangkis PB Reformasi Cup IV ini mempertandingkan beberapa nomor. Terdiri dari nomor tunggal putra U-16, ganda campuran dan nomor ganda putra dewasa.
Jumlah peserta untuk nomor ganda putra dewasa sebanyak 31 pasang, tunggal putra 15 orang, dan nomor ganda campuran sebanyak 20 pasangan. “Pesertai paling jauh dari Kabupaten Malaka. Total hadiah yang diperebutkan seluruhnya sebanyak Rp 30 juta,” kata Gama.
Atlet bulutangkis asal klub PB GOR Umbu Dapasapu, I Made Mossa J. P. Mahotama, yang berhasil meraih juara I pada nomor tunggal putra U-16 berharap turnamen seperti ini terus digelar. Bahkan kalau bisa digelar tiga bulan sekali karena melalui turnamen ini bisa lahir bibit-bibit atlet potensial. “Terima kasih kepada Pak Calvin yang sudah menggelar pertandingan ini. Perasaan saya sangat bahagia bisa ikut turnamen ini,” ungkap Made Mosa.
Menurutnya, sebelum ada pandemi Covid-19, sangat jarang digelar turnamen bulutangkis di Kota Kupang. Tapi, adanya PB Reformasi sangat aktif gelar turnamen bulutangkis. “Saya sangat senang bisa raih juara 1, karena waktu turnamen PB Reformasi Cup III itu saya sempat juara III, tapi saya giat berlatih lagi sehingga bisa meraih juara 1,” katanya.
Sementara atlet bulutangkis dari PBSI TTU yang turun di nomor tunggal putra U-16, Muh. Faisal Firmansyah tampil sebagai runner up.
Faisal berharap PB Reformasi Kota Kupang terus menggelar turnamen bulutangkis. Dengan adanya turnamen ini, ia mengaku atlet bulutangkis itu bisa mengetahui sejauh mana kemampuannya sekaligus membentuk mental petarung.
“Harapan saya ke depan bisa menjadi atlet bulutangkis yang dapat memberikan yang terbaik dan dapat mengharumkan nama NTT di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Resky, atlet PBSI TTU lainnya yang bertanding pada nomor tunggal putra U-16, yang meraih peringkat III juga mengaku puas mendapat kesempatan bertanding. “Kami menyampaikan terima kasih kepada PB Reformasi Kota Kupang yang sudah menggelar turnamen ini,” ungkapnya.
Harapannya turnamen seperti ini digelar kembali biar bisa mengikuti turnamen ini. Cita-cita bermain lebih baik lagi agar bisa bertanding di skala yang lebih tinggi.
Pemilik PB GBU, Wiber mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PB Reformasi yang sudah menggelar turnamen ini. Even ini sangat membantu perkembangan atlet-atlet bulu tangkis di NTT, khususnya Kota Kupang. “Kita sangat mendukung PB Reformasi yang mengadakan even-even semacam ini,” ungkapnya.
Wiber berharap ke depan, even ini kembali digelar dengan memainkan kategori pemula. Tujuannya untuk menjaring bibit-bibit muda berbakat yang dapat dibina menjadi atlet berkualitas. (r1)
